JawaPos.com – Saat berbelanja di mini market atau supermarket, masyarakat sudah mulai dididik untuk menggunakan kantong plastik daur ulang atau kantong ramah lingkungan. Sebab kantong plastik yang sulit diurai, masa kerja rata-rata tas belanja plastik sekali pakai hanya 15 menit.
Laporan World Economic Forum dalam konsep ekonomi sirkular menyebutkan barang-barang digunakan kembali atau didaur ulang tanpa batas waktu tidak hanya layak, tetapi juga mampu menghasilkan nilai tambah di seluruh perekonomian.
Saat ini, hanya 14 persen sampai yang didaur ulang, menurut laporan Forum Ekonomi Dunia dan Yayasan Ellen MacArthur yang didaur ulang. Dan hanya 2 persen yang didaur ulang secara efektif yaitu, diubah menjadi barang yang sama bergunanya.
Dalam edukasi daring oleh Sinar Joyoboyo Plastik lewat IDOLA+ Compostable Bag diharapkan penggunaan plastik ramah lingkungan bisa menjadi bagian dari gaya hidup.
“Misalnya bisa terurai menjadi kompos. Hal ini tentunya akan sangat membantu mengurangi penumpukan limbah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan harapan dapat mengurangi polusi limbah plastik di Indonesia,” kata
Himawan Wijaya dari Sinar Joyoboyo Plastik baru-baru ini.
Sehingga plastik yang digunakan dapat terurai menjadi kompos dalam waktu 180 hari, tergantung pada kondisi tanah, kelembapan, sinar matahari, dan mikroba. Proses degradasi kantong seperti itu dipastikan benar-benar ramah lingkungan
“Maka bukan hanya pilihan bagi pelaku bisnis atau ekonomi, penggunaan kantong plastik seperti ini juga sebagai salah satu bentuk kepedulian dan gaya hidup kita untuk dapat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi selanjutnya,” ujarnya.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link