JawaPos.com – Setiap kali penyembelihan hewan kurban, sebagian orang memilih bagian paling vital dari tubuh kambing. Bagian itu adalah ‘torpedo’ atau testis. Bagian tersebut memang berfungsi sebagai bagian yang memproduksi hormon testosteron dan sel sperma.
Selama ini, masyarakat percaya bahwa torpedo kambing dapat memberikan vitalitas atau meningkatkan gairah seksual pada pria.
Benarkah hal itu? Atau hanya mitos belaka?
“Permintaan untuk mengamankan torpedo kambing saat pemotongan hewan kurban akan meningkat. Sebagian besar masyarakat meyakini bahwa torpedo atau sate kambing setengah matang dapat meningkatkan gairan seksual,” kata Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam kepada JawaPos.com, Minggu (10/7).
Apakah faktanya demikian atau hanya mitos yang terus diyakini kebenarannya oleh masyarakat? Di hari raya ini sebagian masyarakat akan menikmati makanan yang mengandung daging kambing. Sebagian besar menghubungkan konsumsi daging kambing dengan peningkatan gairah seksual atau libido.
“Bahkan ada anjuran jangan makan daging kambing berlebihan untuk para bujangan karena bisa repot untuk menyalurkan hasrat seksualnya setelah mengonsumsi daging kambing tersebut,” kata Ari.
Menurutnya, informasi seputar torpedo dan konsumsi daging setengah matang sudah diyakini lama meningkatkan gairah seksual atau libido walau ilmu pengetahuan sampai saat ini masih mengatakan bahwa ini sebenarnya hanya mitos yang terus berkembang ditengah masyarakat. Menurutnya, meningkatnya gairah seksual bukan semata-mata hanya karena daging kambing dan torpedo.
“Memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual. Tetapu sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan,” jelas Ari.
“Bisa saja karena merasa sudah mengosumsi torpedo kambing seseorang merasa yakin bahwa libidonya meningkat dan bisa saja justru semangat tinggi inilah yang akhirnya meningkatkan libido seseorang tersebut,” jelasnya.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link