JawaPos.com – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) segera melakukan investigasi jatuhnya pesawat latih G-36 Bonanza.
Arahan tersebut disampaikan oleh orang nomor satu di TNI AL itu setelah memastikan pilot dan kopilot pesawat latih G-36 Bonanza yang jatuh dan tenggelam di Selat Madura berhasil dievakuasi bersama badan pesawat yang mereka awaki pada Kamis (8/9).
TNI AL tidak ingin investigasi tertunda dan menyebabkan operasional pesawat lain milik Puspenerbal terganggu. ”Saya perintahkan secepatnya jangan,” kata KSAL.
Selain itu, TNI AL juga tidak ingin psikologis para penerbang G-36 Bonanza terganggu. Dia percaya Puspenerbal sebagai induk satuan yang membawahi pesawat-pesawat TNI AL mampu melaksanakan dan menuntaskan investigasi secepat mungkin.
Dengan standar operasional prosedur (SOP) dan sistem yang ada di Puspenerbal, Yudo juga optimistis penyebab jatuh dan tenggelamnya pesawat tersebut dapat diungkap. Dalam investigasi, lanjut dia, pihaknya mengandalkan tim internal TNI AL.
”Nanti tentunya dari insan penerbangan Angkatan Laut kami libatkan. Para senior-senior yang dulu pernah menjabat di situ juga bisa kami libatkan,” ucap mantan panglima Komando Armada I tersebut.
Kamis pagi menjelang siang, pilot, kopilot, dan badan pesawat G-36 Bonanza berhasil dievakuasi dari dasar laut Selat Madura. Pilot dan kopilot langsung dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Ramelan di Surabaya.
Sementara badan pesawat dievakuasi oleh KRI Soputan-923 untuk kepentingan investigasi oleh Puspenerbal. Meski ada beberapa bagian pesawat yang rusak dan lepas dari tempatnya, bentuk pesawat masih tampak jelas.
Menurut Yudo, kerusakan pesawat besar kemungkinan disebabkan oleh benturan dan hempasan ketika jatuh dan tenggelam. ”Masih berbentuk badan (pesawatnya). Hanya karena terjadi mungkin hempasan dari udara ke laut, pasti ada yang rusak,” jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Yudo menyampaikan, beberapa bagian pesawat sudah ditemukan di atas permukaan laut beberapa saat setelah kecelakaan terjadi. Namun sebagian besar badan pesawat baru bisa dievakuasi hari ini.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Syahrul Yunizar
Credit: Source link