Umat Muslim tampak menjaga jarak sosial saat melakukan salat di Masjid Al-Azhar di ibukota Mesir, Kairo. (Foto: AFP)
Jakarta, Jurnas.com – Mesir mulai Sabtu (26/06) akan menghentikan jam malam yang telah berlaku sejak 25 Maret untuk mengekang penyebaran pandemi covid-19, dan membuka kembali restoran, kafe, serta tempat-tempat ibadah, meskipun dengan batasan jumlah kunjungan.
Langkah-langkah baru datang meskipun Mesir melihat percepatan kasus baru dalam beberapa pekan terakhir, dengan infeksi dikonfirmasi oleh Departemen Kesehatan melonjak menjadi 56.809, termasuk 2.278 kematian.
Sementara Perdana Menteri Mostafa Madbouly mengakui jumlahnya meningkat ketika ia mengumumkan langkah-langkah pada Selasa, ia mengulangi pesan pemerintah bahwa warga negara harus belajar untuk hidup dengan pandemi karena berupaya membatasi dampak pada ekonomi.
“Kami masih memiliki kemampuan untuk menyerap angka saat ini dan kami juga memiliki cadangan rumah sakit yang ada; angkatan bersenjata dan rumah sakit polisi, ”katanya dikutip Middleeast, Rabu (24/06)
Restoran dan kafe akan beroperasi pada kapasitas 25% dan tutup pukul 10 malam dari hari Sabtu, sementara masjid dan gereja akan terbuka untuk sholat setiap hari tetapi tidak untuk sholat akhir minggu atau layanan yang melihat kerumunan yang lebih besar.
Bioskop dan teater juga akan dibuka kembali dengan kapasitas 25%. Pantai dan taman umum akan tetap tutup dan transportasi umum akan ditangguhkan dari tengah malam hingga pukul 4 pagi. Sebagian besar hotel turis memiliki pantai dan kolam renang pribadi.
“Keputusan untuk meringankan pembatasan dapat dicabut jika orang tidak mengikuti aturan yang masih berlaku,” kata Madbouly.
Jam malam akan sepenuhnya dicabut mulai dari Sabtu, Hany Younes, kata penasihat media perdana menteri.
Bulan ini, Mesir mengatakan akan membuka kembali semua bandaranya untuk lalu lintas internasional terjadwal dan membuka resor utama untuk wisatawan asing pada 1 Juli.
Seperti di negara-negara lain, banyak kasus virus korona diyakini tidak dilaporkan. Menteri pendidikan tinggi mengutip sebuah studi pada 1 Juni memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya kasus bisa hingga lima kali lebih tinggi dari angka yang dilaporkan.
Secara terpisah, survei telepon yang dilakukan oleh Baseera, sebuah pusat swasta untuk penelitian opini publik yang dikenal atas dukungannya terhadap pemerintah, menunjukkan pada hari Senin bahwa hampir 616.000 orang Mesir selama 18 tahun di negara yang berpenduduk 100 juta orang telah terinfeksi.
Sekitar 15% mengatakan mereka didiagnosis melalui tes coronavirus, sementara yang lain didiagnosis setelah tes darah normal, rontgen dada, atau kunjungan ke dokter. Hampir 16% didiagnosis sendiri, dengan gejalanya. Pemerintah belum mengomentari hasil survei.
TAGS : Jam Malam Pemerintah Mesir Pandemi Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/74258/Beradaptasi-dengan-Covid-19-Mesir-Mulai-Hentikan-Jam-Malam/