JawaPos.com – Menyambut Hari Batik Nasional, masyarakat diminta jangan sekadar menjadikan batik sebagai seremoni atau simbol semata. Sebab batik merupakan warisan budaya nasional.
Perajin dan penjual baju di sabuk industri batik seperti Pekalongan dan Cirebon makin banyak yang memanfaatkan platform online sebagai pemasaran batik. Salah satunya Batik King Projo.
“Pada 2018, saya mulai berjualan di platform eCommerce dan sejak itu penjualan saya meningkat karena bisa berekspansi dengan mendapatkan pembeli serta reseller dari luar Pulau Jawa,” kata pemilik Batik King Projo
M. Badrul Falah dalam keterangan resmi Lazada, Jumat (1/10).
Ia ingin mengembalikan ruh batik melalui batik tulis. Ia juga selalu berusaha untuk kreatif dan mengikuti tren kekinian misalnya dengan membuat tas, masker hingga sepatu bermotif batik.
“Melalui produk-produk yang bisa dipakai seluruh lapisan masyarakat, saya ingin anak-anak muda bisa lebih mencintai batik dan memakai batik dengan bangga,” katanya.
Menurutnya tidak dipungkiri, sejak lama batik dikonotasikan sebagai busana untuk acara-acara formal. Kebanggaan terhadap batik semakin tinggi dan dipastikan akan ada dalam setiap lemari pakaian di Indonesia. Rasa bangga terhadap warisan budaya bangsa ini dapat didorong agar lebih kuat dengan ketersediaan ragam pilihan motif, desain, tipe serta fashion item batik yang mudah diperoleh oleh siapapun dari manapun.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link