JawaPos.com–Area Gelora Bung Karno Softball Stadium, Senayan, Jakarta, Minggu (23/10) begitu meriah. Sebanyak 250 pelari ber-jersey pink dari 25 komunitas lari sekaligus membawa balon dan bunga mawar menambah pernik-pernik kemeriahan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Breast Cancer Awareness pada Oktober.
Managing director Cerita Lari Faiz Kasmy menyebutkan, antusias pelari Jakarta untuk bisa mengikuti kegiatan itu begitu tinggi. ”Kuota pendaftar 250 pelari sudah langsung terisi penuh hanya dalam waktu 1 hari saat pendaftaran komunitas dibuka,” ujar Faiz Kasmy.
Nancy Donna, pengurus Bali Pink Ribbon Foundation memaparkan, perlunya melakukan deteksi dini breast cancer agar risiko-risiko yang berhubungan dengan penyakit tersebut bisa diketahui sejak awal ketika seseorang divonis breast cancer. Oleh sebab itu, setelah berlari 5 kilometer, para peserta mendapatkan edukasi tentang bahaya kanker payudara.
”Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker,” ucap Nancy Donna.
Data Globocan 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
”Jadi manfaatnya banyak ya. Khususnya untuk survivor payudara dan masyarakat umum dan komunitas lari. Mereka antusias untuk mengetahui dan berdonasi di acara ini,” ujar Nancy Donna saat diwawancarai JawaPos.
Dokter aesthetic dan penyintas breast cancer Fala Adinda menyatakan, olaharaga lari yang ditekuni membantu proses pengobatan yang dijalani karena membuat fisik menjadi lebih bugar dan kuat. ”Kami happy sih temen-temen bisa berkumpul. Ternyata komunitas lari yang serius dan menyempatkan diri untuk kampanye ini. Harapannya adalah makin sering obrolan ini ada,” tutur Fala Adinda.
Hal serupa juga diungkapkan penyintas breast cancer lainnya Anne Meyane Zussane. Pelari rekreasional dari Bandung itu divonis breast cancer pada 2016. ”Kalau yang belum lebih aware. Kalau yang sudah tetap semangat. Intinya sehat,” ujar Anne.
Dia menambahkan, berlari menjadi salah satu obat baginya untuk bisa berjuang. ”Saya ingin sehat salah satunya dengan lari. Berlari bersama komunitas menjadi support system saya dalam berjuang menghadapi breast cancer yang saya alami,” ucap Anna.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Rizky Ahmad Fauzi
Credit: Source link