Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi
Bandar Lampung, Jurnas.com – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengadukan sedikitnya dua persoalan serius yang terjadi di Lampung saat bertemu Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Gubernur Lampung mengadukan persoalan itu dalam forum rapat kerja Pemerintah Provinsi Lampung dengan DPD RI, di kantor Gubernur Lampung, di Kota Bandar Lampung, Selasa (10/12).
“Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ada permasalahan serius yang terjadi di Lampung terkait dengan sektor pertanian dan persoalan komoditas budidaya udang di kawasan Kabupaten Tulang Bawang. Ini serius pak, karena itu saya minta tolong betul kepada DPD, sebagai wakil daerah. Apalagi pagi ini, selain saya bertemu langsung dengan Ketua DPD, juga dengan anggota DPD asal Lampung dalam formasi lengkap. Empat Senator asal Lampung,” ungkapnya.
Dijelaskan Arinal, komoditas pertanian padi di Lampung, yang merupakan peringkat 7 nasional, dengan hasil 4,3 juta ton setahun, telah menjadi sektor pendukung ketahanan pangan nasional. Tetapi tiba-tiba tanpa kesepakatan, luasan lahan pertanian Lampung dikurangi jumlahnya oleh tim kajian dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Artinya terjadi perbedaan perhitungan antara kami yang di daerah dengan BPN. Luasan yang berkurang tanpa kesepakatan ini signifikan dan menimbulkan banyak problematika di lapangan. Mulai dari selisih penyediaan bibit hingga pupuk,” urainya.
Karena itu, Gubernur Arinal meminta DPD RI, khususnya Senator asal Lampung, mengawal untuk melakukan klarifikasi ke BPN terkait hal ini.
“Apalagi kami sudah menyelesaikan pembangunan dua bendungan berskala besar, dengan kapasitas 50 ribu hektare. Tapi kalau luasan lahan kami dipangkas begitu saja kan menjadi persoalan. Jadi tolong Senator asal Lampung yang hadir di sini, ada Pak Bustami, Pak Bastian, Bu Jihan dan Pak Abdul Hakim, ini dikawal,” tambah Arinal.
Sementara terkait komoditas budidaya udang vaname di Kabupaten Tulang Bawang yang dulu dikenal sebagai produsen terbesar di dunia, perlahan tapi pasti sudah tertinggal dengan Vietnam.
“Dulu Vietnam belajar ke sini, dan sekarang mereka menghasilkan 7 ton, sementara kita di sini 0,7 ton. Ini karena kawasan budidaya itu sudah dikuasai perseorangan. Ini yang kami minta perhatian dari pemerintah pusat, melalui dukungan DPD RI. Kami ingin petambak yang notabene masyarakat Lampung dapat menikmati hasil kerjanya secara optimal,” pungkasnya.
Menanggapi aduan tersebut, Ketua DPD RI langsung meresepon dengan meminta dibuatkan catatan khusus terkait hal tersebut.
“Insya Allah akan kami sikapi. Saya juga akan meminta secara langsung empat Senator asal Lampung, Pak Bustami dan kawan-kawan untuk mengawal pengaduan dari Pak Gubernur Lampung. Terkait soal lahan pertanian, kami akan panggil Menteri Agraria dan terkait budidaya udang, kami akan komunikasi dengan kementerian terkait,” respon LaNyalla.
Ditambahkan LaNyalla, DPD RI sejatinya bekerja untuk kepentingan daerah. Masalah-masalah di daerah yang berkaitan dengan kebijakan pusat menjadi tugas utama Senator untuk memastikan dapat dicarikan jalan keluar, sehingga daerah mendapat manfaat.
“Apalagi terkait ekonomi, saat ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, sebagai upaya antisipasi terhadap pelambatan ekonomi global. Pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sekaligus memangkas semua hambatan ekonomi,” ungkap LaNyalla.
Ketua DPD RI juga mengingatkan, bahwa Indonesia harus menjadi negara yang ramah investasi, tetapi tetap dengan mengedepankan rasa keadilan dengan cara melibatkan pengusaha lokal di daerah, khususnya usaha menengah dan kecil.
“Apalagi Presiden Joko Widodo melalui Inpres Nomor 7 Tahun 2019, tentang Percepatan Kemudahan Berusaha, menekankan tiga hal, yaitu mendorong investasi, mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja. Artinya, SDM di daerah juga harus terserap dari adanya investasi,” tambahnya.
Sementara terkait keinginan Provinsi Lampung agar pemerintah pusat membangun sarana olahraga (sport centre) dan pengembangan pembangunan bandara serta integrasi infrastruktur jalan tol dan pelabuhan, DPD RI akan memberikan surat dukungan.
“Karena Pak Gubernur sudah menyampaikan langsung ke Presiden Jokowi terkait tiga hal tersebut, maka kami akan memberikan surat dukungan kepada Presiden terkait hal itu, agar lebih diperhatikan,” tutup LaNyalla dalam sambutannya.
Selain dihadiri empat Senator asal Lampung, yakni Abdul Hakim, Jihan Nurlela, Bustami Zainudin dan Ahmad Bastian, pertemuan tersebut juga diikuti jajaran SKPD serta Forum komunikasi pimpinan daerah (Forpimda) Lampung, di antaranya Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto, serta sejumlah akademisi.
Dalam kunjungan kerja di Lampung, Ketua DPD RI dan jajaran juga meninjau kantor PT Bukit Asam dan Pelabuhan Panjang Cabang Pelindo II serta meninjau pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Tebanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
TAGS : Warta DPD RI Ketua DPD Lanyalla Mattalitti
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/63746/Bertemu-Ketua-DPD-RI-Gubernur-Lampung-Adukan-Persoalan-Serius/