JawaPos.com – Keluarga Ridwan Kamil bertemu dengan MUI Jawa Barat untuk menanyakan tentang tugas yang harus dipenuhi pihak keluarga guna memberikan hak pada Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab disapa Eril. Dari pertemuan tersebut diputuskan untuk melaksanakan salat gaib lantaran Eril belum juga ditemukan setelah kurang lebih satu pekan proses pencarian dilakukan. Pihak Kedutaan Besar Republik Indonsia di Swiss dan otoritas setempat pun mengubah status Eril yang awalnya missing person (orang hilang) menjadi drowned person (orang tenggelam).
“Selepas pertemuan kami bersama MUI Jabar, kami menyelenggarakan salat gaib untuk almarhum. Kami memunaikan hak almarhum Eril, disegerakan disalatkan mana kala wafat,” kata Erwin Muniruzaman, kakak Ridwan Kamil, dalam konferensi pers yang digelar hybrid, Jumat (3/6) .
Dari hasil pembicaraan dengan MUI Jawa Barat, keluarga Ridwan Kamil meyakini kalau Eril meninggal dunia dalam kondisi syahid akhirat. Hal itu sesuai denga Sabda Rasulullah bahwa orang yang meninggal tenggelam masuk kategori mati syahid akhirat.
Erwin juga mengungkapkan, apa yang dilakukan Eril sebelum meninggal merupakan tindakan yang terpuji. Dia rela meninggalkan kenyamanannya bersama keluarga tinggal di negeri orang demi menuntut ilmu.
“Saya ingin menyampaikan perjalanan Eril, safar ke negeri yang jauh adalah untuk perjuangan menuntut ilmu. Dan dalam aktivitas terakhirnya dia melakukan aktivitas berenang. Dalam aktivitas berenang ini, Eril menunjukkan tanggung jawabnya,” tuturnya.
Erwin Muniruzaman melanjutkan, ketika akan berenang di sungai Aare, Eril menunjukkan tanggung jawabnya kepada orang-orang dalam rombongannya. Dia yang mengatur orang yang boleh berenang dan tidak boleh berenang demi mempertimbangkan keselamatan.
Credit: Source link