JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus 2021 sebesar 0,03 persen. Capaian itu lebih rendah dari bulan sebelumnya, 0,08 persen. Di antara 90 kota indeks harga konsumen (IHK) yang dipantau, 34 kota mengalami inflasi dan 56 daerah mengalami deflasi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menuturkan, biaya sekolah menjadi penyumbang inflasi bulan lalu. Hal itu disebabkan memasuki tahun ajaran baru. Kelompok pendidikan mencatat inflasi 1,2 persen dengan andil 0,07 persen terhadap inflasi Agustus.
“Uang sekolah SMP dan perguruan tinggi masing-masing memberikan andil 0,02 persen. Kemudian, uang sekolah SMA memberikan andil 0,01 persen,” ujarnya di Jakarta Rabu (1/9).
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi lain adalah minyak goreng, tomat, dan rokok filter dengan kontribusi 0,01 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi 0,08 persen. Sementara itu, harga komoditas pangan lainnya seperti cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, bayam, buncis, dan kacang panjang mengalami penurunan harga.
“Cabai rawit memberikan andil deflasi 0,05 persen; ayam ras 0,04 persen; sedangkan lainnya masing-masing 0,1 persen,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Jawa Timur (Jatim) Dadang Hardiwan menyebutkan, inflasi di Jatim jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nasional. Selama Agustus, pihaknya mencatat rata-rata kenaikan harga 0,26 persen. Kenaikan tersebut didorong inflasi Surabaya yang mencapai 0,37 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (dee/bil/c19/dio)
Credit: Source link