Prostitusi di Inggris (theguardian)
Jumlah klub penari striptis, toko alat, majalah seks, serta bioskop seks di Inggris turun sepertiganya dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan data Freedom of Information, izin bisnis seks yang dikeluarkan dewan pemerintah lokal (council) turun dari 386 di tahun 2013 menjadi 256 di tahun 2018.
Peningkatan pornografi di internet dan perubahan sikap masyarakat dipandang sebagai penyebabnya.
Seperti dilaporkan BBC, seorang pria yang telah memiliki toko majalah dan DVD porno selama 16 tahun mengalami penurunan bisnis karena tokonya hanya melayani tiga sampai empat orang pelanggan di hari yang ramai.
“Internet membunuh bisnis saya. Beberapa tahun lalu bisnis masih bagus,” tutur Michael Bray, 70 tahun, yang tinggal di Huddersfield, Inggris tengah.
“Banyak laki-laki memasuki toko dengan menyembunyikan identitasnya karena mereka tidak ingin diketahui jati dirinya.”
Bray mengatakan sikap masyarakat kemungkinan memang berubah tetapi dia yakin masih ada yang menginginkan produknya.
“Para pria masuk karena mereka tidak ingin istri mereka mengetahui kelakuannya, atau mereka tidak ingin menonton di komputer mereka di rumah karena mereka punya anak.”
“Tetapi orang tetap akan selalu menonton porno,” tegasnya.
Data dari pemerintah setempat memperlihatkan tidak satupun kota besar Inggris yang mengalami peningkatan jumlah izin bisnis hiburan sejak tahun 2103.
Statistik juga mengisyaratkan jumlah izin aktif turun sepertiganya di ibu kota London.
Pemerintah wilayah Westminster -tempat daerah industri seks Soho di pusat kota- mengalami penurunan tajam berdasarkan jumlah izin aktif, dari 31 di tahun 2013 menjadi empat di awal tahun 2018.
TAGS : Bisnis seks Inggris Internet
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29643/Bisnis-Seks-di-Inggris-Merosot-Internet-Penyebabnya/