Peningkatan laba perusahaan yang berbasis di Muenchen, Jerman itu juga dicapai berkat mekanisme harga yang kuat sehingga mampu mengimbangi penjualan yang menurun sebagai akibat dari masalah rantai pasokan.
Reuters melaporkan pada Kamis, BMW meraih laba bersih 10,2 miliar euro (10,8 miliar dolar AS), yang melesat dibandingkan 2,8 miliar euro pada tahun sebelumnya.
Baca juga: BMW: Hati-hati dengan strategi mobil listrik
BMW juga melaporkan bahwa laba operasional kuartal pertama 2022 sebesar 3,4 miliar euro, naik dari 3 miliar euro setahun sebelumnya.
Terkait dengan upaya bisnis, BMW dan Mercedes-Benz juga menjual usaha patungan (car sharing) atau berbagi mobil “Share Now” ke Stellantis, dengan harga yang tidak diungkapkan ke publik, menurut Reuters.
Penjualan Share Now ke Stellantis juga mencerminkan adanya tantangan yang dihadapi industri otomotif dalam memanfaatkan sumber pendapatan baru di luar penjualan mobil, terutama di bidang layanan mobilitas yang sedang berkembang saat ini.
Baca juga: CEO BMW sebut kekurangan semikonduktor masih berlanjut hingga 2023
Dengan menjual Share Now, BMW dan Mercedes-Benz akan fokus pada kerja sama Free Now, aplikasi pemesanan mobil, taksi, e-skuter, e-bikes, dan Charge Now, aplikasi pemesanan pengisi daya.
“Ini memungkinkan kami untuk meningkatkan aktivitas kami lebih cepat dan mencapai pertumbuhan lebih lanjut yang menguntungkan dalam waktu sesingkat mungkin,” kata Rainer Feurer, Kepala Investasi Perusahaan BMW.
Baca juga: BMW dan Mercedes-Benz jual usaha patungan ke Stellantis
Baca juga: BMW perbarui layanan darurat Roadside Assistance di masa mudik Lebaran
Baca juga: BMW dan Audi tangguhkan pengiriman via kereta api ke China
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link