JawaPos.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) mengakui kondisi ekonomi ke depan masih cukup menantang. Dengan beberapa isu seperti perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada perekonomian dunia dan Indonesia.
Terlebih, banyak negara kini dihadapkan pada risiko inflasi lebih tinggi sehingga berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun, sebagai bank milik pemerintah yang proaktif melakukan transformasi, BNI tentunya tidak hanya sekadar riding the wave tetapi proaktif mencari ceruk pertumbuhan baru melalui journey transformasi perusahaan.
Terkait itu, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan akan kembali melanjutkan transformasi BNI. Terlebih, hingga saat ini dampaknya telah berbuah manis dalam bentuk peningkatan kinerja pada dua tahun terakhir setelah terdampak pandemi.
“Journey transformasi perusahaan BNI ini telah dimulai sejak 2021, dan masih berlanjut hingga tahun ini. Kami harap upaya ini dapat semakin memperkuat kinerja pemulihan ekonomi,” kata Okki dalam keterangan tertulis, Minggu (16/10).
Melalui journey transformasi perusahaan, BNI terus memperbaiki setiap lini operasional bisnis guna meningkatkan fundamental keuangan dan kapabilitas dalam menjalankan fungsi intermediasi, investasi, dan penyediaan solusi transaksi keuangan yang unggul melalui digitalisasi.
Transformasi ke depan, pihaknya akan melakukan beberap hal diantaranya, perbaikan end-to-end credit proses, crosss selling, dan up selling nasabah Segmen Korporasi, peluncuran SMExporter HUB, pengelolaan Loan at Risk (LaR), serta solusi bisnis untuk klaster kelembagaan terpilih.
Okki memaparkan, dengan transformasi yang telah berjalan sejauh ini, perseroan telah mampu mendorong peningkatan kinerja melalui salah satu program andalan BNI Xpora. Ini dilakukan melalui kolaborasi dengan asosiasi UMKM dan e-commmerce.
BNI berkomitmen terus menciptakan lebih banyak program pembinaan dan pelatihan BNI yang mendorong pelaku UMKM lebih berdaya saing global. Salah satunya dengan mendorong penguatan ekspor pelaku UMKM.
Oleh sebab itu, BNI menggandeng pihak yang sudah kompeten dengan ekspor-impor seperti Indonesia International Chamber of Commerce (ICC), Sarinah, hingga House of Indonesia di sejumlah negara.
“Perluasan pasar ini juga semakin lengkap dengan semakin banyaknya komunitas diaspora di banyak negara. Kami telah menciptakan sebuah ekosistem ekspor agar UMKM bisa Go Global. Ini juga sejalan dengan mandat yang diberikan Kementerian BUMN kepada BNI untuk menjadi bank global,” katanya.
Di samping itu, BNI juga semakin mampu menunjukkan kinerja di segmen korporasi dengan menjadi salah satu preferensi highly reputable company di Indonesia. Hal ini membuat portofolio kredit segmen korporasi mampu tumbuh lebih kuat serta berkualitas.
“Tentunya BNI juga tak hanya mendorong kinerja pembiayaan, tetapi segmen korporasi ini membuka banyak peluang cross selling ke produk payroll, payroll loan, hingga kredit griya,” sebutnya.
Selain transformasi secara organik, BNI juga melakukan transformasi secara anorganik untuk melakukan transformasi pada aspek digital, hal ini dilakukan dengan mengakuisisi Bank Mayora yang efektif terlaksana pada Mei 2022.
Rencananya Bank Mayora akan ditransformasi menjadi Bank Digital dengan fokus utama pada segmen UKM, segmen yang berbeda dengan bank digital yang telah ada saat ini.
“Kolaborasi antara group usaha Mayora sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Good terbesar di Indonesia dengan BNI sebagai salah satu preferred bank di Indonesia akan menjadi salah satu keunggulan dari Bank Digital ini nantinya,” pungkas Okki.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link