JawaPos.com – Bank Indonesia (BI) menyebut, pandemi Covid-19 meninggalkan bekas luka memar yang harus dipulihkan kembali, khususnya dari sisi ekonomi. Krisis kesehatan tersebut membuat perekonomian seluruh negara di dunia terguncang, termasuk Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan, pihaknya akan melakukan beberapa strategi untuk menyembuhkan luka memar tersebut.
“Ada delapan sektor yang sudah pulih, 14 sektor dalam proses, dan 13 sektor yang akan menyusul,” kata Perry secara virtual, Kamis (17/2).
Menurutnya, para perusahaan harus kembali melihat strategi bisnisnya baik dari sisi bisnis, keuangan perusahaan, manajemen, hingga inovasi digitalisasi. Sementara, sektor perbankan juga harus ikut berpartisipasi untuk mendukung kredit dan sektor riil.
Selanjutnya, dari pemerintah dan lembaga negara yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga akan memberikan upaya-upaya koordinasi melalui bauran kebijakan untuk mendorong pemulihan sektor riil dan dari dunia usaha.
BI sendiri, kata Perry, juga telah berupaya mendorong sektor properti seperti kebijakan perumahan. Nantinya, BI juga akan mendorong sektor makanan dan minuman termasuk sektor pariwisata yang saat ini kebijakannya sedang dalam proses.
Menurutnya, pemerintah juga perlu melakukan reformasi struktural dan mendorong iklim investasi yang baik sampai tata niaga perpajakan dan pelaksanaan implementasi UU Cipta Kerja. Sebab, reformasi pada infrastruktur, bidang digitalisasi, dan struktural di pasar keuangan juga berperan penting.
“Ini juga merupakan peran penting BI untuk membantu memulihkan perekonomian,” pungkasnya.
Credit: Source link