Aksi Demo di depan kantor KPK
Jakarta, Jurnas.com – Barisan Penegak Keadilan (BPK) melakukan aksi demo di depan Gedung KPK, Kamis (9/5/2019). Mereka melakukan aksi simbolik menggunakan masker yang menutupi mulut dan hidung mereka.
Koordinator Aksi BPK Dhani mengatakan, aksi menutup hidung dan mulut dengan masker adalah simbol mencium bau tidak sedap terkait dugaan konspirasi di internal KPK, yang ingin menyingkirkan penyidik KPK dari sumber Polri.
“Jika KPK menyingkirkan penyidik profesional dari sumber Polri maka koruptor akan semakin tepuk dada dan tepuk tangan,” kata Dhani.
BPK mendesak Pimpinan KPK Agus Rahardjo bertindak tegas untuk menindak penghambat kinerja KPK. Dhani juga menuntut agar dikembalikannya marwah KPK dan jangan ikut berpolitik.
Sementara itu Gerakan Bersihkan Komisi Pemberantasan Korupsi (GEBER KPK) yang juga melakukan aksi unjuk rasa mendesak KPK agar berhenti bermain politik praktia.
Koordinator Aksi GEBER KPK Achmad menduga bahwa aktor yang membawa KPK tidak independen lagi adalah Novel Baswedan yang diduga terlibat dalam kepentingan politik pasangan calon Presiden 02.
“Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Puyuono yang mengatakan ada `orang kita` di KPK,” kata Achmad.
Ia juga mengendus dugaan kuat `orang kita` seperti yang dikatakan Arif Puyuono tersebut adalah Novel Baswedan yang diimingi menjadi Jaksa Agung jika Paslon Capres 02 menang.
Melihat kondisi tersebut dan viralnya foto Novel Baswedan berpose salam 2 jari gaya Capres 02, GEBER KPK mendesak KPK agar berhenti bermain politik praktis dan fokus pada upaya pencegahan korupsi.
“Kami juga mendesak KPK agar segera memecat Novel Baswedan,” kata Achmad.
TAGS : BPK KPK Bau Tak Sedap Berpolitik Novel Baswedan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/52352/BPK-Mencium-Bau-Tak-Sedap-Soal-KPK-Bermain-Politik/