Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto
Jakarta, Jurnas.com – Sekretaris TKN Jokowi-KH Maruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai penolakan hasil Pilpres yang digalang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga sebagai sikap kekanak-kanakan yang memberi preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia.
Kata Hasto, pemilu legislatif (Pileg) DPR RI dan DPRD juah lebih rumit dibandingkan dengan Pilpres yang mempertemukan dua pasang calon.
“Pemilu legislatif jauh lebih kompleks dari pemilu Presiden. Dengan demikian secara teknis manipulasi justru terjadi dan terbuka pada pemilu legislatif,” ujar Hasto saat Bukber bersama KH Ma`ruf Amin dan Wartawan di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta, Jumat (16/5/2019).
Kerumitan dalam Pileg, jelas Hasto, terlihat dari berbagai dinamika perolehan kursi yang luar biasa. Berbeda denga pilpres hanya dua pasangan calon, sehingga relatif sulit untuk dimanipulasi.
“Mereka yang mengatakan pilpres curang itu sama saja tidak menghormati suara rakyat. Ini bertentangan dengan prinsip kedaulatan rakyat,” tegas Hasto.
Hasto yang juga Sekjen DPP PDIP menilai ancaman people power menolak Pilpres yang digalang Timses Prabowo-Sandi menunjukkan sikap tidak dewasa, dan akan menjadi catatan kelam di dalam tradisi demokrasi.
“Apa lagi hasil survei menunjukkan lebih dari 92 persen masyarakat akan menerima apapun hasil Pilpres,” katanya.
Bagi Hasto, penerimaan masyarakat terhadap hasil pemilu adalah contoh baik yang semestinya ditiru para elit politik bangsa. Publik justru lebih dewasa dalam berdemokrasi dibanding para elit.
Ia pun menilai pihak-pihak yang menolak hasil Pilpres dapat diartikan telah melanggar kontrak politik yang dibuat pada saat deklarasi damai.
“Itu akan menjadi catatan kelam dalam sejarah kita,” tegas Hasto.
TAGS : Hasto Pileg Pilpres BPN Prabowo
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin