BPS Sebut Ekspor Sayur-sayuran Naik Tinggi pada September 2021

JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor komoditas sayur sayuran pada September 2021 mengalami kenaikan tinggi yakni sebesar 109,64 persen (MtoM). Kenaikan juga diikuti komoditas kopi yang mencapai 20,79 (MtoM) atau 3,87 persen secara YonY.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, selain sayur dan kopi, komoditas tanaman obat dan aromatik juga tumbuh meyakinkan, dimana keduanya memiliki share sebesar 19,43 persen. Sementara untuk komoditas buah buahan tahunan memiliki share sebesar 9,62 persen.

Dengan berbagai catatan positif tersebut, maka ekspor pertanian secara keseluruhan di bulan September ini meningkat sebesar 15,04 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

“Adapun secara YonY, tanaman obat menyumbang kontribusi 59,86 persen dan buah buahan tahunan menyumbang 9,97 persen,” ujar Margo Yuwono dalam Berita Resmi BPS yang disiarkan melalui streaming, Jumat (15/10).

Sementara jika dihitung secara kumulatif, total ekspor nonmigas dari Januari sampai September 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 39,84 persen, dimana sektor pertanian meningkat 7,37 persen. Adapun jika ditelisik lebih jauh lagi, share ekspor nonmigas secara kumulatif mencapai 94,63 persen dari total ekspor Januari-September 2021.

“Yang pasti knerja ekspor nonmigas kita masih lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya maupun pada tahun 2019,” katanya.

Disisi lain, upah nominal buruh tani pada bulan September 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen. Sementara upah riil buruh tani mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen. “Upah tertingginya berada di Provinsi Kalimantan Utara,” katanya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan saat ini arah dan kebijakan pertanian dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo adalah meningkatkan produktivitas dan menggenjot ekspor untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kementan juga baru saja membuat gebrakan baru dengan melakukan ekspor di 17 pintu bandara dan pelabuhan.

“Gebrakan tersebut mampu menghasilkan devisa negara hingga 7,2 triliun. Disisi lain kami juga memiliki program Geratieks (Gerakan 3 Kali Ekspor) yang mampu mengakomodir semua pelaku usaha untuk berbuat lebih terhadap negara,” tutupnya.


Credit: Source link