JAKARTA, BALIPOST.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali berhasil meraih penghargaan bergengsi berskala internasional pada ajang Human Capital Management Excellence Award yang diselenggarakan oleh Brandon Hall Group International. Ini merupakan kali kedua BRI mendapatkan penghargaan tersebut.
Sebagai informasi, Brandon Hall Group International merupakan organisasi global asal Miami, Amerika Serikat yang fokus dalam riset dan analisis Human Capital Management di lebih dari 10.000 perusahaan kelas dunia.
Dalam ajang ini, BRI memboyong penghargaan tertinggi, yakni 8 penghargaan Gold untuk 3 kategori, yaitu Bidang Human Resource, Learning and Development serta Talent Acquisition. Adapun rincian penghargaannya, yakni Best Advance in Workforce Planning and Management, Best Advance in Creating Learning Strategy, Best Certification Program, dan Best Hybrid Learning Program. Kemudian Best Learning Program Supporting a Change Transformation Business Strategy, Best Advance in Talent Acquisition Process, Best New Hire Onboarding Program, dan Best Advance in Performance Managementy.
Direktur Human Capital BRI Agus Winardono mengatakan bahwa BRI terus berkomitmen untuk menjalankan amanah dengan menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki wawasan global. “Kami turut bangga atas pencapaian ini. BRI senantiasa berupaya mencipatkan kinerja human capital yang unggul untuk membangun ekonomi negeri dan memberi makna Indonesia,” ungkapnya.
Dalam prosesnya, awarding ini dinilai oleh juri, pakar dan senior independent, termasuk analis Brandon Hall Group berdasarkan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan, desain program, fungsionalitas, inovasi, dan manfaat terukur secara keseluruhan. Pencapaian ini pun menjadi bukti bahwa perseroan mampu menunjukan keberhasilan yang telah dijalankannya sebagai home to the best talent.
Ke depan, Agus berharap human capital BRI dapat terus meningkatkan pengelolaan berstandar dunia atau becoming world class human capital systmen and practices sehingga dapat memenuhi tuntutan dan tantangan terhadap industry 4.0 menuju 5.0. (Adv/balipost)
Credit: Source link