JAKARTA, KRJOGJA.com – Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari, mengatakan di tengah pandemi covid-19 BRIsyariah melakukan sejumlah langkah agar pertumbuhan bisnis bank tetap sehat, antara lain optimalisasi layanan perbankan digital sebagai langkah adaptive operations, selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta melakukan restrukturisasi sebagai pre-emptive strategies for sustainable financing portfolio, dan meningkatkan dana murah yang sehat serta mengatur dan menjaga posisi serta buffer likuiditas sebagai penerapan healthy liquidity management.
“Dengan langkah tersebut, BRIsyariah pada kuartal III tahun 2020 berhasil meningkatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan dan bahkan melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional,” kata Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari pada acara public expose BRIsyariah yang berlangsung secara daring di Jakarta, Kamis (5/11).
Sementara itu, Direktur Operasional BRIsyariah Fahmi Subandi mengatakan, pembiayaan BRIsyariah pada September 2020 naik 57,9 persen menjadi Rp 40,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 25,5 triliun. Adapun i aset, BRIsyariah tumbuhan 51,4 persen menjadi Rp 56 triliun pada September 2020 dari Rp 37 triliun pada September 2019.
Credit: Source link