JawaPos.com-Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto menyampaikan stok pangan khususnya komoditi beras secara nasional per Februari 2023, mencapai 460 ton.
“Sebaran stok beras kami saat ini secara nasional ada 460 ribu ton per hari ini. Ini Insya Allah bisa kita gunakan untuk mengintervensi pasar dengan cara kita menjual langsung kepada para pengecer,” kata Bagya di Kendari, Senin (22/2).
Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto mendampingi Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja reses masa persidangan III tahun 2022/2023 di komplek pergudangan Punggaloba, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dia menyampaikan pada 2023, pihaknya menargetkan pengadaan beras dalam negeri sebanyak 1,5 juta ton meningkat bila dibandingkan pada tahun 2022 sebesar 1 juta ton.
Bagya mengaku bahwa target pengadaan beras dalam negeri tersebut masih naik menjadi 2,5 juta ton sesuai dengan yang ditargetkan dari Badan Pangan Nasional. “Badan Pangan mentargetkan kami supaya melakukan pengadaan 2,5 juta ton di tahun 2023. Itu akan kita capai bersama-sama dengan Badan Pangan untuk dapat merealisasikan pengadaan beras di dalam negeri sebesar 2,5 juta ton,” ujar dia.
Ia menyebut target tersebut akan diupayakan bisa tercapai bersama Badan Pangan Nasional. Apalagi sejumlah daerah di Indonesia sudah melakukan panen hingga puncak panen pada April 2023. “Di tahun 2023 ini secara nasional spot-spot sudah mulai panen,” katanya.
Selain beras, Bagya menyebut stok komoditi pangan lainnya yang ada di Perum Bulog yakni tepung terigu 435 ton, telur 46 ton, daging kerbau 408 ton, daging sapi 15 ton. Selanjutnya, stok gula pasir di Perum Bulog secara nasional yakni 9 ton. Dia mengatakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan lebaran Idul Fitri 1444 hijriah, pihaknya juga telah menambah stok 15 ton gula pasir dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
“Ini sebelum kami datang ke sini, kami sudah melakukan pembayaran ke PTPN (PT Perkebunan Nusantara) untuk 15 ton yang akan kami persiapkan untuk puasa dan Lebaran Idul Fitri tahun 2023,” ujar dia.
Sementara untuk minyak goreng, lanjut Bagya, pihaknya mempunyai stok sebanyak 4.845 kilo liter. “Kami dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian untuk mendapatkan minyak kita yang CPO dan DMO. Dan Realisasi penjualan minyak goreng sampai saat ini telah mencapai 8 juta kg,” ucap Bagya. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Antara
Credit: Source link