JawaPos.com – Digitalisasi sudah menjadi tren dalam transaksi keuangan belakangan ini. Perbankan BUMN diminta untuk meningkatkan momentum tren tersebut untuk berinovasi dan berkembang lebih maju lagi.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mendorong bank-bank BUMN untuk memanfaatkan momentum tren digitalisasi dengan membangun ekosistem digital. agar bisa terus berkembang.
“Di sektor perbankan, kami melakukan inovasi melalui Livin’ by Mandiri. Sebuah super app yang tidak hanya untuk transaksi perbankan,” ujar Kartika Wirjoatmodjo kepada wartawan, Minggu (23/10).
Dia menyebut aplikasi perbankan harus menjadi superapp. Aplikasi yang selain melayani transaksi perbankan juga dapat dimanfaatkan untuk belanja. Seperti, membeli tiket pesawat, booking hotel, kereta api, dan lain-lain.
“Indonesia bisa menciptakan ekosistem digital melalui super app. Untuk hal ini, kami boleh dibilang lebih maju dari negara lain,” ujar Tiko–begitu Kartika Wirjoatmodjo disapa.
Dia menambahkan, Indonesia termasuk negara yang cepat dalam melakukan adopsi digital di masa pandemi. Karena itu, pemerintah terus mendorong tren digitalisasi ini ke sektor industri.
Kini telah dilakukan oleh Telkom dengan membangun BTS di daerah terpencil sebagai upaya untuk membuka akses telekomunikasi. “Ini merupakan investasi di sektor back end. Hal ini tentunya bertujuan menciptakan ekosistem digital yang semakin merata di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Sebelumnya Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference 2022 di Bali. Event yang berlangsung pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali, itu bertemakan Driving Sustainable and Inclusive Growth. Kegiatan itu bagian dari Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.
SOE International Conference menghadirkan sejumlah pakar dan ahli di bidang teknologi, komunikasi, perbankan, dan industri. Di antaranya Vaishali Rastogi selaku Global Head Technology Media & Telecommunication Boston Consulting Group.
Vaishali Rastogi mengatakan adaptasi digital meningkat 20-30 persen di masa pandemi. itu membuktikan perubahan yang masif dari praktik konvensional ke digital.
“Vietnam, Thailand, dan Indonesia jauh lebih maju dalam melakukan adaptasi digital. UMKM sudah melakukan transaksi secara digital dengan menjual barang melalui e-commerce dan juga pembayaran secara digital,” jelas Vaishali.
Saat ini yang terpenting dalam melakukan transformasi digital adalah memberikan produk dan layanan yang bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Utamanya bagi pelaku UMKM, agar bisnis mereka semakin juara di tengah pandemi dan tantangan global.
Meski demikian, Vaishali mengingatkan pentingnya kolaborasi antara swasta dan pemerintah untuk mendorong transformasi digital. Langkah itu tak perlu terlalu cepat untuk menerapkan transformasi digital. Yang terpenting,bisa dilakukan secara menyeluruh, termasuk memperkuat infrastruktur yang dibutuhkan.
“Karena di dunia yang mendukung teknologi dan digital ini, kecepatan bukan satu-satunya hal yang penting, tapi juga cara kerja itu penting. Jadi saya juga mendorong pada penguatan layanan, infrastruktur, kemitraan, dan membuat cara kerja yang berbeda agar tidak ketinggalan,” jelasnya.
Credit: Source link