JawaPos.com – Seorang ibu terkadang sering memarahi anak dan bosan menjelaskan karena terlalu cerewet dan banyak bertanya. Padahal, usia anak memang selalu ingin tahu. Itu karena mereka memiliki rasa penasaran di tengah perkembangan otak yang terus berkembang. Anak yang cerewet dan aktif, justru menjadi tanda bahwa mereka kritis, vokal, dan cerdas.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang banyak bicara lebih baik di prasekolah. Manfaatnya jauh melampaui itu untuk sekolah dasar, pendidikan menengah, perguruan tinggi, dan terutama tempat kerja.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2022 di Early Education and Development menemukan, anak-anak prasekolah memulai dengan tingkat kosakata yang lebih banyak. Mereka memiliki kemampuan untuk menekan reaksi dan memilih aksi yang lain misalnya lebih sering mengangkat tangan saat di kelas.
Dilansir dari Psychology Today, Jumat (2/9), Ahli Bicara dan Patologis Rebecca Rolland di Harvard Medical School mengatakan anak-anak Yang tahu lebih banyak kata dapat bersosialisasi lebih mudah. Ia sering melihat siklus bahwa anak yang tahu lebih banyak kata dapat mengekspresikan diri mereka dengan lebih baik cenderung lebih mandiri. Mereka juga sering lebih bisa memperhatikan karena kata-kata di sekitar mereka lebih bermakna.
“Sebaliknya, anak-anak yang tidak mampu memperhatikan dengan baik dan atau tidak memiliki perbendaharaan kata yang kuat cenderung lebih berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Ketika frustrasi, mereka mungkin bertindak yang dapat menyebabkan guru dan teman sekelas menghukum atau menghindari mereka,” jelasnya.
Kesimpulannya, bunda diminta tidak memarahi anak saat cerewet. Justru anak yang cerewet memiliki 9 kelebihan seperti laporan Lifehack. Apa saja?
1. Memiliki kemampuan komunikasi verbal yang lebih baik
Keuntungan paling jelas yang dimiliki anak-anak banyak bicara adalah mereka, secara alami, menjadi lebih baik dalam berbicara. Anak-anak yang banyak bicara belajar bagaimana menjadi komunikator yang kuat setiap kali mereka membuka mulut, dan keterampilan komunikasi yang kuat membuatnya lebih mudah untuk berhasil di hampir semua aspek kehidupan.
2. Lebih humoris
Anak-anak yang banyak bicara kemungkinan akan lebih jenaka daripada kebanyakan teman sebayanya, cepat membuat lelucon dan menghibur teman-temannya. Itu bagus, karena humor adalah kunci kesuksesan.
3. Punya banyak jawaban
Anak-anak yang banyak bicara cenderung banyak bicara karena mereka ingin tahu, ingin tahu lebih banyak tentang dunia tempat mereka tinggal. Ketika Anda mengajukan lebih banyak pertanyaan, Anda secara alami akan mendapatkan lebih banyak jawaban.
4. Memiliki keterampilan sosial yang lebih baik
Anak-anak yang banyak bicara cenderung ingin berinteraksi lebih banyak dan akan berteman dengan cepat. Hal itu juga akan memperkuat hubungan mereka dengan saudara mereka.
5. Berpartisipasi lebih banyak
Anak-anak yang banyak bicara tidak akan bisa berdiam diri dalam waktu lama. Di kelas, misalnya, mereka banyak mengangkat tangan dan berkontribusi dalam diskusi. Guru biasanya membutuhkan trik dan tip untuk memulai diskusi dan anak yang cerewet lebih mudah menanggapinya.
6. Punya banyak kosakata
Anak-anak yang banyak bicara dapat berbicara selama berjam-jam, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak ide. Perhatian dan rasa imajinasi itu akan menghasilkan banyak waktu.
7. Memiliki banyak energi
Anak-anak yang banyak bicara sangat energik. Bantu mereka menemukan hobi sehingga mereka dapat mengalihkan energinya ke hal yang produktif.
8. Membuat hal-hal menarik
Setiap orang tua dari anak-anak banyak bicara dapat membuktikan bahwa mereka menjaga hal-hal menarik dan sering menghibur. Ini tidak selalu mudah bagi orang tua, tetapi setidaknya tidak pernah membosankan.
9. Kemungkinan besar akan menjadi orang tua yang lebih baik
Sebuah studi oleh para peneliti di Institut Pengembangan Anak Frank Porter Graham di University of North Carolina di Chapel Hill, dijelaskan oleh Education Week, menunjukkan bahwa semakin banyak orang tua berbicara dengan anak-anak mereka, semakin baik kosakata dan keterampilan pra keaksaraan mereka. Jadi, bahkan di masa depan, mereka juga akan jadi orang tua yang baik.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link