Cak Imin (kanan) menerima gelar kehormatan dari Kesultanan Sintang
Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyebut Indonesia memiliki hutang budi dan jasa kepada Kesultanan Sintang, Kalimantan Barat. Alasannya, lambang Garuda yang dipakai sebagai lembang negara saat ini, menurut sejarah, berasal dari Kesultanan Sintang.
“Lambang negara kita yang kita banggakan, Garuda Pancasila berasal dari Kesultanan Sintang. Dan harus menjadi kebanggaan kita semua, bahwa Kesultanan Sintang waktu itu memiliki kontribusi nilai-nilai kebhinekaan yang kuat,” kata Muhaimin saat menerima gelar kehormatan dari Kesultanan Sintang, di Sintang, Kalimantan Barat pada Kamis (10/5).
Karena itu, lanjut Muhaimin alias Cak Imin, pemerintah seharusnya memberikan perhatian khusus kepada Kesultanan Sintang. Selain bagian dari balas budi, juga untuk melestarikan nilai dan khazanah kebudayaan yang terkandung di Kesultanan Sintang.
“Sekaligus (memberikan) bantuan untuk menguatkan Kesultanan Sintang di masa yang akan datang,” ujar politisi berjuluk Panglima Santri itu.
Cak Imin memaparkan, saat ini Indonesia memiliki sekitar 186 kerajaan dan kesultanan yang masih eksis berdiri. Termasuk salah satu yang paling tua ialah Kesultanan Sintang, yang hingga tahun ini sudah memasuki usia 665 abad sejak dibangun abad ke-4 masehi silam.
Untuk melestarikan warisan sejarah tersebut, papar Cak Imin, Indonesia sudah saatnya menjadikan kebudayaan sebagai panglima, alih-alih ekonomi yang sejauh ini belum terbukti.
“Kita juga pernah mengalami ekonomi sebagai panglima, tapi belum terbukti. Karena itu, mulai hari ini kebudayaanlah yang menjadi panglima bagi keberhasilan nasional kita,” terang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Cak Imin menambahkan, dengan meletakkan kebudayaan sebagai panglima, maka aspek-aspek dasar yang dimiliki dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara langsung akan menopang sendi sendi kehidupan bangsa.
TAGS : Cak Imin Kesultanan Sintang Garuda Pancasila PKB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34126/Cak-Imin-Indonesia-Berhutang-pada-Kesultanan-Sintang/