KALAU cantik, semua tentu tahu bahwa itu berkaitan dengan keindahan fisik atau bentuk. Bisa wajah, tubuh, rambut, dan kulit. Atau keindahan suatu benda. Meski, definisi cantik bagi tiap orang bisa berbeda. Bergantung selera. Ada orang yang tertarik pada lawan jenis bertubuh agak berisi. Ada yang lebih suka langsing bak model. Begitu juga tentang rambut, kulit, dan sebagainya. Cantik itu daya tarik fisik.
Bagaimana dengan charming? Asal katanya charm yang artinya daya tarik. Nah, biasanya seseorang dikatakan charming bila sebagai pribadi, dia sangat menarik. Jadi, lebih pada pembawaan pribadinya.
Yang seperti apa? Kebanyakan ahli berpendapat, yang dianggap charming adalah mereka yang ramah, mudah tersenyum, accessible (tidak tertutup), menyenangkan atau bikin nyaman bila diajak bicara, peduli, hangat, mau mendengarkan, menghargai orang lain, penyayang, apa adanya, tertarik pada banyak hal, serta punya hobi dan wawasan-wawasan menarik. Intinya, punya positive attitude and activities. Ramah, hangat, dan tidak membosankan. Enak diajak berkomunikasi.
Puluhan tahun lalu, ada seorang perjaka muda jatuh cinta kepada ibu temannya dan lalu menikahinya, hingga kini. Seorang janda yang saat itu berusia sekitar 40 tahun. Mungkin begitu besar daya tarik personality sang perempuan sehingga pautan usia yang belasan tahun tidak menghalangi rasa cintanya. Tidak heran, di samping memang berparas menawan, personality sang perempuan memang sangat menarik. Ramah, komunikatif, cerdas berdiskusi, berwawasan, dan hangat. Daya pikat personality-nya sangat kuat dan memikat.
Ada lagi kisah di Jakarta, seorang mahasiswa pria menikahi dosennya yang usianya 9 tahun lebih tua. Pribadi yang tegas, cerdas, dan baik hati ada pada diri sang dosen. Bagaimana si mahasiswa bisa jatuh cinta? Mungkin bagi dia, personality yang tegas dan cerdas tapi baik hati itu terasa sangat ”sexy”. Berdaya tarik tinggi. Sesuai dengan hal-hal yang membuat dia terpikat.
Nah, jika merujuk dua kisah nyata di atas, kita bisa lihat bahwa ada daya tarik personality yang bisa memikat orang lain, terutama lawan jenis. Pembawaan yang menarik secara alami, kebaikan hati, kepedulian tulus, sifat penolong, misalnya, bisa jadi daya pikat bagi orang lain. Untuk jadi sebagai kekasih atau sebagai sahabat bila sesama jenis.
Kisah nyata lain, ini tentang seseorang yang cantik, keren, dan penuh gaya. Dia dijauhi kelompok kawan-kawan barunya secara berbarengan. Kenapa? Karena si ”keren” ini rupanya sama sekali bukan orang yang bisa menghargai keberadaan orang lain.
Padahal, mereka tulus ingin jadi teman-teman yang mendukungnya. Personality-nya ”pahit”. Pelit dalam banyak hal. Secara materi, perhatian, dukungan, dan kepedulian. Maunya hanya dipedulikan. Dia pikir, teman-teman itu yang lebih butuh untuk bergaul dengannya. Mungkin dia pikir karena dia keren.
Barangkali dia lupa. Cantik itu fisik. Charming lahir dari berbagai inner beauties. Daya tarik personality yang tak akan lekang oleh usia dan waktu. (*)
*) BABY JOEWONO, Founder & trainer of Baby Joewono Soft Skills Center
Credit: Source link