JawaPos.com – Selama ibadah haji digelar, mengurus koper jemaah menjadi salah satu pekerjaan berat bagi petugas. Sebab, petugas harus mampu mendata secara cermat supaya tidak tertukar pemilik maupun hilang.
Kali ini petugas haji dibekali buku tebal. Mereka berdiri di antara ratusan koper besar jemaah yang tertata rapi di sisi dalam lobi hotel. Tangan kanannya menghitung satu per satu barisan koper tersebut, selain dengan tangannya, ia menggeremang, menghitung, lalu mencatatnya.
Kemudian ia berjalan ke sisi lain, lalu kembali menghitung jumlah koper tersebut. Sejenak ia lihat catatannya, bergerak lagi, dan kembali menghitung untuk memastikan hitungannya tepat jumlahnya dengan form manifes jumlah jemaah yang tiba di hotel Al Lulua Sektor 3 di Kawasan Raudhah.
“Koper ini harus dihitung dengan cermat berdasarkan jumlah jemaah yang turun per kloter, kalau tidak dihitung kita akan pusing, ke mana koper ini. Alhamdulillah, koper yang ada jumlahnya sama dengan jumlah jemaah sebanyak 393, yaitu jemaah kloter 24 Embarkasi Jakarta,” kata petugas, Muhammad Kurnia.
“Namun harus dipahami bersama, kalau jemaahnya turun langsung dari pesawat di bandara, kita tidak bisa membagi per rombongan, karena koper jemaah dibawa oleh mobil box. Karenanya, tidak bisa memilahnya per rombongan, kita pastikan jumlahnya sesuai tidak dengan jemaahnya,” lanjutnya.
Ia mengaku harus cermat mengamati dan menghitung berulang. “Jangan sampai koper tidak sesuai dengan jemaah yang ada dan harus kami hitung, ditakutkan nanti jemaah jumlahnya 393 ternyata kopernya 392, nah itu kemana. Itu jadi SOP dan tanggung jawab kami,” ucapnya.
Oleh karena itu, harus ada penghitungan secara berulang kali. Sehingga ketika ada komplain dari jemaah, petugas bisa memberikan jawaban yang memuaskan.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link