Cegah Covid-19, Pekerja Migran Masuk Jawa Timur Diperketat

by

in

JawaPos.com – Forkopimda Jawa Timur, melakukan peninjauan repatriasi Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang masuk di wilayah Jawa Timur di Terminal 2 Bandara Juanda Sidoarjo, Sabtu (1/5). Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Peninjauan ini dipimpin oleh Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, dan Sekda Prov Jatim Heru Tjahjono. Mereka memastikan para PMI dapat terjaring sebelum masuk wilayah Jawa Timur.

Petugas satu per satu melakukan pengecekan kepada PMI yang datang berupa tes PCR. Selanjutnya, mereka dibawa ke Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, untuk dikarantina selama dua hari sebelum nantinya akan di pulangkan ke rumah masing-masing.

Sedangkan, PMI yang terpapar Covid-19 akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Lapangan, Indrapura, Surabaya. Kemudian, untuk WNA diwajibkan karantina di hotel atau penginapan yang sudah disertifikasi penyelenggaraan akomodasi karantina Covid-19, oleh Kemenkes RI dengan biaya mandiri. Setelah hasilnya negatif akan diakomodasi ke daerah asal.

Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto mengatakan, biaya karantina para PMI ini semuanya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Mereka akan mendapat fasilitas yang layak selama karantina.

“Kemudian selama di sini (Asrama Haji), mereka mendapat makan, digelar dapur umum oleh Dinas sosial Pemerintah Provinsi Jatim, dibantu oleh Polda Jawa Timur, dan Kodam lima Brawijaya,” kata Suharyanto.

Setelah dua hari dikarantina di Asrama Haji, mereka nantinya juga akan dijemput oleh para Bupati, Wali Kota, Dandim, dan Kapolres dari masing-masing wilayah asal. Mereka selanjutnya dipulangkan ke keluarga setelah hasil swab-nya dinyatakan negatif.

“Kalau hasilnya negatif, pada hari ke empat, di kabupaten kota mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Artinya, karantinanya menjadi lima hari. Dua hari di sini terpusat kemudian tiga harinya tersebar di kabupaten kota,” pungkas Suharyanto.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Sabik Aji Taufan


Credit: Source link