JawaPos.com-Banyak yang memprediksi dan memberi peringatan akan kemungkinan terjadinya resesi yang diperkirakan dapat memangkas pertumbuhan ekonomi dalam waktu dekat. Tantangan Ekonomi tersebut tidak hanya dihadapi oleh Indonesia namun juga negara-negara lainnya.
Proyeksi tersebut juga mengacu kepada laporan World Economic Outlook: Countering The Cost of Living Crisis yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis pada Selasa (11/10). Di mana data laporan menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini tidak berubah, yakni pada 3,2 persen. Sementara tahun depan, pertumbuhan ekonomi dipangkas menjadi 2,7 persen dari sebelumnya 2,9 persen.
IMF melihat situasi 2023 merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali masa pandemi Covid-19 dan krisis keuangan global. ’’Sebagai investor, kita harus selalu memahami berbagai faktor resiko yang bisa timbul baik dari sisi makro-ekonomi, fundamental project atau aset, dan keadaan teknikal pasar,’’ ungkap Timothius Martin, Chief Marketing Officer Pintu
Selain itu, dia menambahkan, masa “winter” dan kemungkinan adanya resesi seperti saat ini, sangat penting juga untuk kita bisa lebih disiplin dalam mengatur keuangan dan menggunakan metode terstruktur seperti Dollar Cost Averaging (DCA) yang dapat membantu mengurangi risiko investasi dalam jangka panjang.
Masih dari laporan yang sama, IMF memprediksi kemungkinan 25 persen pertumbuhan ekonomi global pada 2023 akan turun 2 persen yang diakibatkan beberapa faktor seperti kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, peningkatan inflasi, hingga terdapat perlambatan pada ekonomi Tiongkok.
Dia menuturkan, dengan banyaknya faktor yang merujuk kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi muncul kekhawatiran masyarakat terhadap alokasi dana untuk investasi. Bagi investor kripto di tengah kondisi saat ini bisa memilih investasi yang aman namun dapat memberikan imbal balik yang menjanjikan dengan memanfaatkan fitur staking dan earn yang telah tersedia di aplikasi Pintu. Kedua fitur ini memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk dapat memaksimalkan aset yang telah mereka miliki dengan mendapatkan imbalan sebesar 4 persen dengan membeli aset stablecoin dan menaruhnya di Pintu Earn,” ujar Timo.
Dikutip dari Pintu Academy, Pintu Earn adalah salah satu fitur di aplikasi PINTU yang dapat digunakan oleh pengguna untuk menyimpan aset kripto dan memperoleh sejumlah bunga dari aset yang disimpan. Pintu Earn menawarkan berbagai kelebihan di antaranya, bunga yang dibayar tiap jam, fleksibel untuk top-up dan tarik aset kapan saja, dan keamanan aset yang terjamin.
Sedangkan Pintu Staking dilansir dari Pintu Academy adalah salah fitur Pintu yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh berbagai imbalan dengan “mengunci” aset PTU mereka di Pintu. Manfaat dan keuntungan PTU Staking di antaranya mendapatkan Bunga Staking PTU (APR) hingga 12 persen/tahun, gratis tarik rupiah ke rekening Bank, gratis kirim semua aset ke Blockchain, tambahan bonus bunga earn yang lebih tinggi, ekstra komisi referral hingga 35 persen. Adapun bonus lainnya seperti gratis tiket nonton XXI The Premiere tiap bulannya dan merchandise eksklusif limited edition dari Pintu.
’’Sebagai investor di tengah kondisi saat ini tentu kita bisa lebih cermat dalam menyimpan dan mengembangkan aset kita agar tetap bertumbuh dengan memilih platform yang aman dan menawarkan berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan. Selain itu sebagai investor kita perlu juga mengedukasi diri dan mengetahui profil risiko investor seperti apa yang kita inginkan, sehingga dapat menjadi bekal agar menjadi investor yang bijak dan bertanggung jawab,” tutur Timo. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Credit: Source link