Ilustrasi Jaringan Internet 5G
Jakarta – Laporan dari CTIA, sebuah asosiasi perdagangan yang mewakili industri komunikasi nirkabel di AS memprediksi bahwa China akan menjadi pasar 5G terbesar dunia pada 2025 mendatang.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa China adalah negara dengan persiapan paling maju untuk era 5G. Ini juga memiliki pasar nirkabel paling maju di dunia, diikuti oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.
China akan mencoba meluncurkan perangkat terminal komersial pertamanya untuk telekom 5G pada akhir 2018. “Negara ini memimpin persaingan pengembangan 5G berkat kombinasi momentum industri dan dukungan pemerintah, kata seorang pejabat dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Dilansir GBTimes.
Sementara itu, dalam laporan Global Mobile Trends terbaru, Asosiasi GSM (GSMA) mengatakan jumlah koneksi 5G global diperkirakan akan mencapai 1,2 miliar pada 2025, dan China akan menjadi pasar terbesar pada saat itu. China, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa akan menguasai lebih dari 70 persen pasar global 5G, dengan hampir 900 juta sambungan.
Laporan GSMA menunjukkan bahwa China akan menjadi sumber pertumbuhan terbesar dalam pendapatan seluler, terhitung sekitar 40 persen dari total global antara 2017 dan 2025. Selanjutnya, teknologi 5G diharapkan dapat mendukung teknologi yang muncul seperti Kecerdasan Buatan dan Internet.
China sedang bekerja menuju komersialisasi teknologi 5G pada tahun 2020. Semua operator jaringan domestik utama negara itu telah berkomitmen untuk jadwal ini dan sedang melakukan uji coba ekstensif teknologi baru.
Sementara itu, pemerintah telah membuka sejumlah besar spektrum-spektrum menengah dan tinggi untuk mereka gunakan.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42137/China-Diprediksi-Jadi-Pasar-5G-Terbesar-di-Dunia/