Muslim Uighur di China
Jakarta – Amnesty International mendesak China menghentikan kekerasan sistematis dan memberikan penjelasan mengenai nasib mayoritas Muslim yang ditahan secara sewenang-wenang di daerah otonomi Uighur Xinjiang (XUAR).
Dalam laporan terbarunya, Amnesty menegaskan pemerintah setempat dalam setahun terakhir meningkatkan kampanye penahanan massal, pengawasan, indoktrinasi politik, asimilasi paksa terhadap etnis Uighur, Kazakhs dan kelompok etnis lainnya.
Amnesty International mewawancarai lebih dari 100 orang di luar China yang telah kehilangan anggota keluarga mereka di XUAR dan orang-orang yang disiksa di kamp-kamp penahanan di China.
“Pemerintah China tidak boleh diizinkan untuk terus melakukan kampanye kejam ini terhadap etnis minoritas di barat laut China,” kata Direktur Amnesty International Asia Timur Nicholas Bequelin.
Bequelin mengatakan mayoritas keluarga korban tidak mendapatkan informasi mengenai nasib saudara mereka. Para keluarga juga takut berbicara ke dunia luar soal penahanan pemerintah China.
“Mereka putus asa mencari informasi mengenai apa yang terjadi pada orang-orang yang mereka cintai. Sekarang waktunya otoritas China memberikan mereka jawaban,” ucap Bequelin.
Amnesty mencatat penahanan kelompok etnis mayoritas Muslim di XUAR meningkat sejak Maret 2017, ketika aturan terkait “deradikalisasi” diadopsi di daerah tersebut. (aa)
TAGS : Amnesty International China Uighur
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41277/China-Masih-Lakukan-Kekerasan-terhadap-Muslim-Uighur/