JawaPos.com – Anggota maskapai pelat merah Garuda Indonesia, yakni Citilink berkomitmen mendukung program pengembangan rute-rute domestik di Tanah Air. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pembukaan rute baru yakni rute penerbangan Jakarta-Ternate, dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Sultan Babullah.
Direktur Utama Citilink Juliandra mengungkapkan, rute ini menjadi alternatif bagi masyarakat Maluku Utara dalam melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara, baik untuk perjalanan bisnis maupun wisata. “Penerbangan rute Jakarta-Ternate selanjutnya akan beroperasi setiap hari menggunakan armada Airbus A320,” kata Juliandra dalam keterangan resminya, Jumat (26/2).
Penerbangan ini dijadwalkan berangkat dari Jakarta pukul 05.30 waktu setempat dan tiba di Ternate pukul 11.00 waktu setempat dengan nomor penerbangan QG 220. Untuk sebaliknya, penerbangan ini dijadwalkan berangkat dari Ternate pukul 12.25 waktu setempat dan tiba di Jakarta pukul 14.00 waktu setempat dengan nomor penerbangan QG 221.
Citilink menyadari, Ternate yang berperan sebagai pusat perekonomian di Provinsi Maluku Utara, terhubung ke beberapa kota perekonomian lainnya seperti kota Tidore dan Halmahera Barat. Selain itu, kota ini juga memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Gunung Gamalama, Danau Tolire, Pantai Sulamadaha, Pantai Jikomalamo, dan Desa Fitu.
Sebagai kota yang membawa narasi sejarah, Ternate juga memiliki berbagai wisata peninggalan sejarah seperti Benteng Oranje peninggalan Belanda yang terletak di pusat kota, Benteng Kalamata peninggalan Portugis yang terletak di selatan, Benteng Tolukko peninggalan Portugis yang terletak di utara, serta destinasi-destinasi wisata lainnya.
“Penerbangan ini juga dapat terhubung dengan berbagai kota besar di Indonesia seperti Padang, Denpasar, Medan, dan Silangit sehingga diharapkan dapat menarik minat pelaku bisnis dan wisatawan yang lebih luas dari seluruh Indonesia,” tambah Juliandra.
Beroperasi di tengah pandemi, Citilink senantiasa tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya. Baik dari pre-, in-, hingga post-flight dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
“Itu dilakukan untuk dapat memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keamanan bagi seluruh pelanggan,” pungkasnya.
Credit: Source link