Hiu yang ditemukan otoritas Ekuador di kapal nelayan China (Foto: BBC)
Quito – Seorang hakim Ekuador menjerujibesikan 20 nelayan China selama empat tahun karena memancing secara ilegal 6.600 hiu di Kepulauan Galapagos.
Dikutip dari Reuters pada Selasa (29/8), kapal berbendera China Fu Yuan Yu Leng 999 dibekuk pada pertengahan Agustus dengan sekitar 300 ton spesies yang hampir punah termasuk hiu martil.
Nelayan tersebut mendapat hukuman penjara antara satu hingga empat tahun, kata hakim pada Minggu (27/8). Mereka juga didenda total USD5,9 juta atau setara Rp76 milyar
Kementerian luar negeri Ekuador mengatakan telah mengirim utursan resmi ke China mengenai kehadiran kapal-kapal di dekat Galapagos, yang mengilhami teori evolusi naturalis Inggris Charles Darwin.
Sementara, Duta besar China di Quito, Wang Yulin, mengatakan negaranya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri praktik-praktik terlarang ini.
Pulau ini berjarak sekitar 1.000 km (620 mil) barat pantai Pasifik Ekuador. Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan kapal China sedang memancing di cadangan laut Galapagos.
Perlu diketahui sirip ikan hiu, simbol status bagi banyak orang China, sangat berharga sebagai makanan dan dikonsumsi dengan sup mirip jelly. Restoran di seluruh China menyajikannya di jamuan makan tradisional, meskipun ada tindakan keras pada 2014 oleh Presiden Xi Jinping tentang pemborosan dan larangan menyajikan makanan lezat pada acara resmi.
Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, China menentang bentuk penangkapan ikan ilegal, dan sangat memperhatikan kasus ini.
Meski begitu ia belum menemukan bukti, kapal tersebut sedang memancing di perairan Ekuador. Kapal tersebut sedang transit melalui zona terlindungi Galapagos tanpa izin karena tidak memahami peraturan Ekuador.
“China berharap Ekuador dapat menangani kasus ini dengan adil dan melindungi hak-hak yang sah dari warga negara China,“ Hua menambahkan.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/20919/Curi-6600-Hiu-Langka-di-Ekuador-Nelayan-China-Dibekuk/