Dilansir dari Reuters, Rabu, Daimler mencapai kesepakatan untuk membeli sel baterai lithium-ion dari Farasis Energy pada tahun 2019.
Pemasok China-Amerika itu bermaksud membangun pabrik di Jerman Timur untuk membantu produsen Mercedes-Benz meningkatkan produksi kendaraan listrik.
Namun, pabrik itu belum dibangun dan terdapat masalah dengan sampel sel awal, Business Insider melaporkan mengutip sumber perusahaan, yang mendorong perubahan hati dari Chief Executive Daimler Ola Kallenius.
Business Insider mengatakan tidak jelas apakah Daimler ingin memproduksi sel baterai sendiri atau dengan mitra.
Seorang juru bicara Daimler menolak berkomentar.
Bulan lalu, Daimler mengintensifkan kemitraannya dengan pembuat baterai China, Contemporary Amperex Technology (CATL) sebagai bagian dari rencana untuk mempercepat elektrifikasi.
Baca juga: Daimler sepakat bayar Nokia akhiri sengketa paten
Baca juga: Nissan jual seluruh sahamnya di Daimler
Baca juga: Daimler nilai truk bertenaga baterai dan hidrogen adalah masa depan
Pewarta: F017
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link