Meski volume penjualannya turun, Daimler telah berhasil melakukan efisiensi biaya dan peningkatan margin berdasarkan bauran produk dan harga yang kuat, terutama di paruh kedua 2020.
Daimler pada tahun lalu–di tengah badai pandemi COVID-19–, telah menjual 2,84 juta unit kendaraan, turun 15 persen dari 2019 yang mencapai 3,34 juta unit. Pendapatan yang diperoleh mencapai 154,3 miliar euro, turun 11 persen dari 2019 yang mencapai 172,7 milar euro.
Baca juga: Torc Robotics gunakan cloud dari amazon untuk truk self-driving mereka
Baca juga: Daimler susul VW pangkas produksi karena krisis semikonduktor
“Tahun 2020 adalah ujian stres bagi hampir setiap perusahaan di hampir setiap industri. Tim Daimler mengatasi ujian ini dengan sangat baik. Produk kami terus diminati di semua pasar dan divisi utama. Dengan pertumbuhan pesat dalam penjualan EV (kendaraan listrik) kami dan pengenalan produk dan teknologi baru, kami juga telah mengambil langkah penting dalam hal elektrifikasi dan digitalisasi,” kata Ketua Dewan Manajemen Daimler AG dan Mercedes-Benz AG, Ola Kallenius, dikutip Minggu.
Dengan pencapaian itu, pada rapat umum tahunan 31 Maret 2021, jajaran manajemen dan dewan pengawas Daimler akan mengusulkan dividen 1,35 euro per saham (2019: € 0,90), dengan total yang disisihkan untuk dividen 1,4 miliar euro (2019: € 1,0 miliar).
Daimler juga berencana untuk melakukan spin-off (memisahkan) dan mendaftarkan Daimler Truck. Ini dimaksudkan agar sebagian besar saham Daimler Truck akan didistribusikan kepada pemegang saham Daimler.
Daimler Truck akan memiliki manajemen yang sepenuhnya independen, tata kelola perusahaan yang berdiri sendiri termasuk Ketua Dewan Pengawas independen, dan ditargetkan untuk memenuhi syarat untuk dicantumkan di indeks DAX Jerman.
Baca juga: Bus Mercedes-Benz sudah dukung BBM nabati
Baca juga: Mercedes-Benz eActros dan GenH2 raih Truck Innovation Award
Baca juga: Mercedes akan hentikan produksi mobil di Brasil
Pewarta: S026
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link