Berdasarkan perjanjian yang disepakati tersebut, Nokia melisensikan teknologi telekomunikasi seluler kepada Daimler dan menerima pembayaran sebagai imbalannya, demikian pernyataan bersama Daimler dan Nokia, dikutip Rabu.
Baca juga: Nissan jual seluruh sahamnya di Daimler
Para pihak telah sepakat untuk menyelesaikan semua litigasi yang tertunda antara Daimler dan Nokia, termasuk pengaduan Daimler terhadap Nokia ke Komisi Eropa. Ketentuan perjanjian tetap rahasia sebagaimana disepakati antara kedua pihak.
Nokia, yang menghasilkan 1,4 miliar euro (1,7 miliar dolar) dalam pendapatan lisensi setiap tahun, dan pembuat mobil Daimler telah menggugat di pengadilan Jerman dalam beberapa tahun terakhir, dengan hasil yang beragam.
Perusahaan teknologi Finlandia itu ingin Daimler membayar royalti untuk teknologi yang digunakan dalam sistem navigasi, komunikasi kendaraan dan mobil self-driving, tetapi yang terakhir mengatakan pemasok mereka harus membayar sebagai gantinya, yang dapat mengurangi biaya untuk pemegang paten.
Perjanjian yang diumumkan bersama pada hari Selasa (1/6) menandai kemenangan terbaru untuk Nokia yang pada bulan April mencapai kesepakatan dengan Lenovo China di mana pembuat PC terbesar di dunia akan melakukan pembayaran keseimbangan bersih dan menyelesaikan semua litigasi yang tertunda.
Paten teknologi telekomunikasi seluler menjadi sangat krusial di tengah pengembangan mobil pintar dan otonom yang membutuhkan koneksi untuk menghubungkan sistem mobil dengan perangkat lain.
Baca juga: Daimler nilai truk bertenaga baterai dan hidrogen adalah masa depan
Baca juga: Daimler dan Volvo kolaborasi buat truk hidrogen jarak jauh
Baca juga: Daimler “recall” 2,6 juta mobil Mercedes-Benz di China
Pewarta: S026
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link