JawaPos.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati curhat soal harga Taco dan Burrito, makanan khas Meksiko di Amerika Serikat (AS) yang tambah mahal. Menurutnya, hal itu merupakan dampak nyata dari inflasi serta kenaikan harga-harga pangan dan energi di dunia.
Mahalnya harga Taco dan Burrito diketahui saat perempuan yang akrab disapa Ani mengajak tim Kementerian Keuangan (Kemenkeu) makan siang di Chipotle Mexican Grill, Washington D.C. Tempat itu dipilih sebab kudapannya memiliki citarasa yang sesuai dengan lidah melayu.
“Inflasi dan kenaikan harga-harga pangan dan energi di seluruh dunia terlihat dampaknya. Satu menu taco atau burrito yang sebelumnya berharga USD 7,5-8 sekarang melonjak USD 12-13,” curhat Ani melalui akun Instagram pribadi @smindrawati, Selasa (18/10).
Menurutnya, kenaikan harga yang sangat tinggi menyebabkan Bank Sentral AS atau The Fed (The Federal Reserve) menaikkan suku bunga secara drastis, cepat dan mengetatkan likuiditas USD untuk mengendalikan sisi permintaan.
“Kebijakan ini menyebabkan penguatan Dolar Amerika Serikat yang mempengaruhi seluruh perekonomian dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan lonjakan harga di AS yang diikuti kenaikan suku bunga The Fed dan penguatan dolar Amerika Serikat menyebabkan terjadinya perlemahan atau kelesuan ekonomi atau resesi ekonomi dunia.
Bahkan, kata Sri Mulyani, kondisi ini juga akan mengancam banyak negara-negara miskin dan negara-negara berkembang. Terutama yang posisi APBN atau keuangan negara-nya lemah karena berpotensi mengalami krisis keuangan.
Oleh sebab itu, kompleksitas perkembangan ekonomi dunia dengan ancaman krisis pangan, energi, dan krisis keuangan inilah yang dibahas di forum G20 dan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
Sri Mulyani mengimbau untuk terus waspada di tengah memburuknya perekonomian dunia. Meski begitu Sri Mulyani mengajak tetap optimis di tengah momentum pemulihan ekonomi Indonesia.
“Kita harus waspada dengan kondisi dunia yang memburuk- meskipun tetap optimis dengan momentum pemulihan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
Editor : Edy Pramana
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link