JawaPos.com – Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang digelar di Bali dan rangkaian event sebelumnya sejak akhir tahun lalu berdampak positif bagi kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di Pulau Dewata. Hal tersebut diakui oleh Public Relations Pura Luhur Uluwatu I Nyoman Adi Ardika bahwa sejak awal tahun 2022 jumlah penonton pementasan Tari Kecak selalu melebihi kapasitas. Bahkan, membuat pementasan digelar sehari dua kali.
“Dari 7 bulan lalu kita sudah tampil sehari dua kali. Dua kali itu artinya, 1.200 orang pada sesi pertama. Kedua, mungkin 500 hingga 700 orang,” kata I Nyoman Adi Ardika saat ditemui di Pura Luhur Uluwatu, Selasa (15/11).
Namun ia menjelaskan, selama puncak KTT Presidensi G20 yang digelar sejak 15-16 November 2022 pihaknya mengaku ada penurunan jumlah penonton. Hal ini disebabkan karena ada pembatasan akses jalan di wilayah Bali selama puncak KTT Presidensi G20.
“Kemarin dua hari yang lalu masih sekitar 1.200-an orang, bahkan sebelumnya kita tampil sehari dua kali. Tapi dengan adanya G20 tentunya akses ke sini dibatasi, salah satunya karena ganjil genap,” jelasnya.
“Tapi tadi ada 1.000-an orang, namun kami maklum dan semoga mudah-mudahan setelah G20 bisa kembali meningkat,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa kenaikan jumlah penonton di pementasan Tari Kecak dan Api Uluwatu mengalami kenaikan signifikan dibandingkan saat pandemi Covid-19.
“Terus terang saat Covid-19 hanya 50 orang yang menonton pementasan tari kecak di Uluwatu. Tapi kita tetap komitmen untuk terus memberi pertunjukan yang terbaik,” tandasnya.
Untuk diketahui, helatan KTT G20 telah berlangsung sejak Selasa (15/11) kemarin. Adapun hari ini, agenda terus berlanjut mulai dari Summit Working Session III – Digital Tranformation. Lalu, ceremony and closing sekitar pukul 15.00 WIB dan dilanjut konferensi pers dengan Presiden Joko Widodo.
Selain Jokowi, sejumlah kepala negara juga menjadwalkan pelaksanaan konferensi pers pada hari ini di kawasan Nusa Dua, di antaranya adalah Presiden Spanyol Pedro Sanchez, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Edrogan, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link