JawaPos.com – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan, berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK 2019, indeks literasi keuangan Indonesia baru mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen. Angka ini masih dinilai relatif rendah.
Kepala Departemen Literasi & Inklusi Asuransi AAJI Antony Japari mengatakan perencanaan keuangan harus diterapkan sejak dini agar dapat terbiasa untuk mengendalikan keuangan serta mampu menyiapkan proteksi untuk masa depan.
“Cash flow management yang terbagi menjadi empat bagian,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (26/2).
Pertama 40 persen pendapatan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk kebutuhan makanan, pakaian, transportasi, pulsa, listrik, air dan lainnya. Kemudian 30 persen untuk kebutuhan cicilan yang bersifat produktif, seperti cicilan rumah dan kendaraan.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link