JawaPos.com – Kabar baik datang dari realisasi APBN 2021. Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan, defisit turun dari 6,14 persen terhadap PDB pada 2020 menjadi 4,65 persen. “Realisasi defisit APBN 2021 adalah Rp 783,7 triliun. Lebih kecil Rp 222,7 triliun dari target,” ujarnya Senin (3/1).
Ani ‒sapaannya‒ memerinci, kinerja defisit itu juga lebih baik daripada outlook 2021 yang memperkirakan defisit pada rentang 5,1‒5,4 persen. Hal tersebut mencerminkan penerimaan negara yang melonjak sangat tinggi.
Kemenkeu mencatat, pada Desember pundi-pundi penerimaan negara terkumpul Rp 560 triliun dengan belanja Rp 506 triliun. “Jadi, Desember saja operasi APBN sangat luar biasa. Tetapi, poin kami adalah defisit sekarang sudah di bawah 5 persen dan jauh lebih kecil daripada yang ada di APBN,” jelasnya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menilai, kondisi tersebut mencerminkan konsolidasi fiskal yang berjalan sesuai jalur dan sangat solid. Artinya, perbaikan defisit pada 2021 dibandingkan tahun lalu cukup signifikan meskipun pada saat yang sama pemerintah tetap melakukan belanja.
Dari sisi pendapatan negara, sampai 31 Desember 2021 tercatat mencapai Rp 2.003,1 triliun. Capaian tersebut melampaui 114,9 persen dari target APBN yang sebesar Rp 1.743,6 triliun.
Sementara itu, belanja negara hingga akhir bulan lalu telah mencapai Rp 2.786,8 triliun atau tumbuh 7,4 persen. Terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.001,1 triliun serta transfer ke daerah dan desa (TKDD) sebesar Rp 785,7 triliun.
Credit: Source link