Defisit APBN 2021 Kian Lebar, Tembus Rp 452 Triliun

JawaPos.com – Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih harus bekerja ekstrakeras untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Hal itu tecermin dari defisit APBN yang terus melebar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, per September 2021 APBN tekor hingga Rp 452 triliun. Defisit itu naik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 383,2 triliun.

“Ini menggambarkan konsolidasi fiskal berjalan dan secara tidak langsung pemulihan ekonomi sudah sesuai dengan yang kita harapkan,” ujarnya di Jakarta Senin (25/10).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memerinci, per bulan lalu pendapatan negara tercatat Rp 1.354,8 triliun atau naik 16,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. “Sehingga dengan pendapatan negara yang tumbuh sangat kuat dan belanja negara yang relatif terkendali sesuai dengan target,” ujarnya.

Naiknya pendapatan negara itu juga mengakibatkan defisit menurun. Jika dibandingkan dengan September 2020, defisit APBN turun 33,7 persen. Pada tahun lalu, defisit tercatat Rp 681,4 triliun. Tingginya defisit dipicu kerja keras APBN untuk menanggulangi dampak pandemi.

Pertumbuhan pendapatan negara terjadi pada semua jenis penerimaan. Pendapatan dari perpajakan tercatat sebesar Rp 1.033 triliun, tumbuh 15,7 persen dari tahun lalu. Jumlah itu sudah mencapai 71,5 persen dari target APBN 2021.


Credit: Source link