BANGLI, BALIPOST.com – Delapan dari 17 restoran berijin di Kabupaten Bangli bakal dipasangi alat perekam data pajak. Pemasangan alat akan dilakukan akhir bulan April. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak hotel dan restoran (PHR).
Kabid Pajak Daerah dan Retribusi Lainnya (PDRL) Badan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Bangli I Dewa Made Bali Pusaka mengatakan, pihaknya telah melakukan survei ke delapan restoran yang akan dipasangi alat perekam data pajak, Selasa (6/4). Survei dilakukan bersama BPD Bangli yang memberikan bantuan alat tersebut. Jelasnya alat rekam yang akan dipasang menggunakan model POS (point of sales). “Tadi kami sudah survei sekaligus sosialisasikan untuk pemasangan alat tersebut. Kami juga mintakan surat pernyataan untuk siap dipasangi alat,” jelasnya.
Dijelaskan, tujuan pemasangan alat ini untuk merekam transaksi di restoran. Dengan pemasangan alat itu, ada beberapa keuntungan yang didapat Pemkab Bangli diantaranya peningkatan pendapatan daerah yang cukup signifikan, proses monitoring data dapat dilakukan secara sistem langsung dari sistem wajib pajak sehingga data transaksi sensuai yang terjadi di wajib pajak, proses monitoring lebih efektif dan efisien, serta data transaksi penjualan tersinkronisasi secara otomatis setiap ada transaksi termasuk transaksi online. “Sedangkan keuntungan bagi wajib pajak dengan pemasangan alat ini diantaranya bisa meningkatkan kredibilitas merek usaha, meningkatkan potensi bertambahnya konsumen, dan memudahkan dalam proses penghitungan pajak,” jelasnya.
Dengan adanya pemasangan alat itu, masyarakat sebagai konsumen juga merasa aman dan lega karena pajak yang dibayarkan mengalir ke tempat yang benar, serta kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi.
Rencananya pemasangan alat tersebut akan dilakukan pada minggu ke IV bulan April mendatang. Dewa Bali mengatakan dalam survei, respon pemilik usaha cukup baik. Jika pemasangan alat efektif, tidak menutup kemungkinan seluruh restoran di Kabupaten Bangli nantinya akan dipasangi alat tersebut. “Sementara ini kami baru dibantu delapan unit alat,” imbuhnya. (Dayu Rina/Balipost)
Credit: Source link