JawaPos.com-Mencari alternatif untuk model persetujuan kredit tradisional akan selalu menciptakan beberapa tantangan. Sementara kredit tradisional dengan agunan telah terbukti efektif dalam menentukan kelayakan kredit calon peminjam, namun mereka tidak akan menjangkau target pasar yang mencari nominal pinjaman yang lebih kecil terutama kepada masyarakat yang tidak memiliki riwayat kredit atau agunan.
Memberikan pinjaman dalam nominal kecil, hingga Rp20 juta, dan memiliki margin yang ketat juga berarti bahwa bisnis akan bergantung pada volume pinjaman yang besar untuk mendapatkan profit. Oleh karena itu, solusi teknologi yang dapat terus ditingkatkan secara efisien, andal, dan hemat biaya adalah kuncinya.
Amar Bank adalah pionir perbankan digital di Indonesia yang fokus menyediakan pinjaman mikro melalui platform pinjaman digital berbasis data, Tunaiku, kepada masyarakat yang belum bisa mendapatkan layanan keuangan dari bank tradisional (tidak memiliki rekening bank dan tidak terlayani perbankan).
Sejak 2014, Amar Bank telah menjadi pionir dalam solusi keuangan digital yang berdampak positif bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Nah, untuk mengatasi tantangan data dan skalabilitas teknologi, Amar Bank bekerja sama dengan MongoDB untuk mengelola data non-relasional dalam jumlah besar yang bersanding dengan data terstruktur untuk keputusan pinjaman yang lebih efisien dan tepat sasaran.
MongoDB menyediakan platform data pengembang, MongoDB Atlas, yang dirancang untuk membantu tim pengembangan agar dapat bergerak lebih cepat, tangkas, dan mengurangi kompleksitas infrastruktur data. Platform ini didukung oleh database dokumen yang akan menyimpan data secara lebih fleksibel dan dapat dengan mudah menangani berbagai jenis data, berbeda dengan tabel dan baris seperti yang berada di dalam database relasional tradisional.
Kevin Kane, Chief Technology Officer Amar Bank, menjelaskan, untuk mengembangkan model kredit, mereka membuat satu garis antara data terstruktur dan tidak terstruktur untuk melakukan pemodelan data menggunakan MongoDB. ’’Ketika kami sudah membuktikan bahwa model tersebut berfungsi dengan baik, kami akan mengimplementasikan ke dalam produksi. Setelah diterapkan ke produksi, kami menggunakan kedua jenis data tersebut untuk memberikan skor yang akan menentukan apakah kami dapat memutuskan untuk menawarkan pinjaman dan berapa jumlah pinjamannya” urainya.
Pendekatan inovatif untuk mengelola dan menganalisis data, serta menghubungkan data terstruktur dan data tidak terstruktur yang mencakup faktor situasional dan perilaku, menjadi trik Tunaiku untuk mengembangkan dan menerapkan model keputusan pinjaman untuk memberikan proses persetujuan yang cepat, hanya membutuhkan waktu 24 jam.
Suvig Sharma, Wakil Presiden Regional ASEAN, MongoDB menyatakan, pihaknya sangat senang dapat menjadi bagian dari apa yang dilakukan Amar Bank di Indonesia untuk membangun model bisnis baru dan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat. ’’Amar Bank adalah contoh menarik tentang bagaimana fleksibilitas, ketahanan, skala, dan keamanan platform data MongoDB dapat membantu mengubah industri di seluruh dunia dan khususnya di Asia Tenggara,’’ ucap dia.
Amar Bank sendiri melalui Tunaiku telah menyalurkan lebih dari Rp8 triliun dan memberikan dampak sosial positif bagi kehidupan ke lebih dari 575.000 masyarakat pada 2022.
Abraham Lumban Batu, Executive Vice President Retail Banking Amar Bank, menjelaskan masa depan Tunaiku. ’’Langkah Tunaiku selanjutnya adalah memperluas teknologi inovatifnya ke lebih banyak UMKM. Jadi, usaha-usaha kecil yang tidak ada laporan keuangan dan riwayat kredit yang biasanya dijadikan syarat oleh pemberi pinjaman konvensional, masih bisa mendapatkan pinjaman yang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik,’’ terangnya. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Credit: Source link