Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean
Jakarta, Jurnas.com – Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendukung rekomendasi yang dikeluarkan sejumlah ulama dalam Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Umat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).
Multaqo Ulama yang diinisiasi tokoh-tokoh besar seperti KH Maemun Zubair, Maulana Habib Lutfi bin Yahya dan Abuya Muhtadi. Ferdinand berpendapat, imbauan dari para ulama melalui Multaqo sangat tepat.
“Terkait seruan multaqo silaturahmi selama Ramadan adalah seruan yang baik dan memang kita insan anak bangsa yang dari dulu diajarkan untuk menjadikan silaturahmi sebagai bagian dari kehidupan,” kata Ferdinand kepada wartawan, Kamis (8/5).
Partai Demokrat, kata Ferdinand, tentunya selalu mendukung sesuatu yang baik demi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Secara pribadi sebagai politisi dan kader Partai Demokrat saya sepakat dan setuju dengan Multaqo Ulama yang menempatkan dan menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara dan mengajak silaturahmi,” katanya.
Menurut Ferdinand, Pancasila memang mutlak hukumnya menjadi satu-satunya ideologi bagi bangsa ini, dan tidak boleh diganti, tidak boleh ditukar karena itu adalah warisan dari berdirinya republik Indonesia.
“Warisan sejarah bangsa yang merekatkan bangsa ini atas keragamannya. Jadi kalau itu diganti tentu Indonesia akan bermasalah berantakan bercerai berai,dan bubar, maka Pancasila harus dipertahankan menjadi satu satunya ideologi bangsa,” ujar Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga itu.
Diketahui, Multaqo ulama merekomendasikan delapan poin. Diantaranya, menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan Alim Ulama terkemuka bahwa bentuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah NKRI adalah bentuk negara yang sesuai dengan islam yang rahmatan lil alamin di indonesia, dan pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa.
Selain itu, mengimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif, mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain.
Kemudian, ulama mengajak seluruh umat Islam untuk menghindari dan menangkal aksi provokasi dan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggunjwab selama dan setelah bulan suci ramadan, selain mengganggu, dapat juga menghilangkan pahala puasa di bulan ramadan.
Multaqo juga mengajak umat Islam untuk senantiasa menaati tata peraturan dan perundangan yang berlaku diseluruh wilayah NKRI sebagai pengjewantahan yang konstruktif dan penuh rasa hormat kepada pemerintah yang sah.
Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily, sebelumnya juga mengapresiasi Multaqo Ulama karena menghasilkan delapan rekomendasi yang mendorong umat Islam belomba-lomba dalam kebaikan.
“Saya percaya umat Islam akan lebih mendengarkan seruan para Ulama dan Habib dalam Multaqo ini,” kata Ace.
Kata Ace, tokoh agama memiliki peran penting dalam membangun moral Bangsa Indonesia, dan dinilai mampu mengajak umat untuk berbuat kebaikan daripada melawan hukum.
“Para Ulama ini telah menunjukan perannya untuk menyerukan kepada suasana kebangsaan dan kenegaraan yang berpijak pada nilai-nilai kebangsaan kita yaitu, Pancasila dan UUD 1945,” katanya.
Ace juga mengimbau kepada semua pihak agar tidak terpecah belah karena Pemilu 2019, apalagi saat ini memasuki bulan Ramadan.
“Umat dan bangsa Indonesia jangan mau dipecah-pecah akibat syahwat politik sekelompok orang yang tidak siap kalah,” katanya.
TAGS : Partai Demokrat Multaqo Ulama Persatuan Indonesia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/52342/Demokrat-Dukung-Rekomendasi-Multaqo-Ulama/