Fawzi al-Juneidi (16 tahun) ditahan di Hebron pada Kamis setelah diseret dengan wajah babak belur oleh belasan tentara Israel (Anadolu).
Istanbul – Lembaga kemanusiaan Turki melakuan demonstrasi “silent march” untuk memberi dukungan kepada warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara Israel, pada Sabtu (23/12) sore.
Anggota kepemudaan Lembaga Kemanusiaan IHH di Istanbul berkumpul di depan Sekolah Menengah Atas Galatasaray untuk menyelenggarakan aksi demonstrasi. Mereka berbaris bersama membentuk sebuah antrian dan berjalan sampai Masjid Sisli.
Ratusan orang mulai berjalan dengan membawa spanduk dalam bahasa Turki, Inggris, Arab, dan Ibrani untuk menuntut kebebasan dari Fawzi Al-Juneidi dan Ahed Al-Tamimi.
Al-Juneidi, seorang remaja Palestina yang menjadi simbol protes terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Pada 7 Desember Al-Juneidi (16) ditahan dalam demonstrasi di Tepi Barat, tepatnya Kota Hebron. Kemudian seorang gadis bernama Ahed Al-Tamimi juga ditahan oleh pasukan Israel di daerah Tepi Barat pada Selasa (19/12).
Ahed al-Tamimi ditahan setelah pasukan Israel menyerang rumahnya di desa Nabi Saleh, bagian Utara Tepi Barat.
Anggota dewan IHH dan pengacara Gulden Sonmez mengatakan, silent march ini bertujuan untuk menyerukan bahwa anak-anak Palestina yang ditangkap oleh tentara Israel tidak sendiri.
“Anak-anak Palestina adalah para Muslim. Kami akan mengikuti terus kasus mereka,” kata Sonmez kepada Anadolu Agency, Sabtu (23/12)
TAGS : Turki Palestina Silent March
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26814/Demonstrasi-Silent-March-Pemuda-Turki-untuk-Palestina/