DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar sebagai kota urban masih menyimpan keluarga miskin. Sedikitnya masih ada 2,68 persen penduduk di Denpasar yang tergolong dalam keluarga miskin.
Jumlah ini sudah menurun dibandingkan tahun 2022 lalu yang mencapai 2,97 persen. Sedangkan untuk kemiskinan ekstrim tahun ini masih tercatat 320 KK yang tersebar di empat kecamatan.
Diharapkan dengan pelaksanaan job fair yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja, Sertifikasi dan Kompetensi ini mampu memberikan peluang kerja bagi anggota keluarga yang tergolong kemiskinan ekstrim.
Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kadis Tenaga Kerja, Sertifikasi dan Kompetensi Nyoman Jimmy Sidarta di sela-sela pelaksanaan job fair, Selasa (12/12).
Dikatakan, job fair kali ini diikuti 38 perusahaan dengan menyediakan ribuan pekerjaan. Agus mengatakan, salah satu kriteria kemiskinan ekstrem yakni jumlah pendapatan dalam satu keluarga kurang dari 778.000 rupiah.
Karena itu, bila dalam satu keluarga tersebut sudah mampu terserap di dunia kerja, mereka akan mampu keluar dari kategori kemiskinan ekstrem. Terlebih, diharapkan pada tahun 2024 mendatang, kemiskinan ekstrem di Denpasar sudah bisa teratasi.
Dalam upaya untuk mengurangi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, pihaknya telah memiliki beberapa program yang dilakukan beberapa OPD. Misalnya saja, program bedah rumah yang dilakukan Dinas Perkim.
Demikian pula peningkatan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sering dilakukan Disperindag atau OPD lainnya. Pihaknya mengharapkan mampu memberikan satu pekerjaan untuk keluarga yang kategori kemiskinan ekstrim. Karena dengan adanya kesempatan kerja, akan mampu keluar dari kemiskinan.
Sementara itu, Jimmy menambahkan saat ini pihaknya berharap dengan job fair ini bisa mengurangi jumlah pengangguran di Denpasar hingga 2,8 persen. Saat ini pengangguran masih berkisar di kisaran 4 persen dari sebelumnya 5,2 persen. (Asmara Putera/balipost)
Credit: Source link