TABANAN, BALIPOST.com – Pengembangan komoditas buah andalan sesuai potensi yang dimiliki diharapkan mampu secara bertahap memperbaiki tingkat kesejahteraan khususnya masyarakat petani. Apalagi, saat ini banyak pengusaha lokal yang melirik sector pertanian untuk berinvestasi.
Peluang inilah yang coba diambil oleh Desa Adat Gempinis, Kecamatan Selemadeg Timur, untuk bisa memberikan peluang market yang jelas dalam hal penyerapan hasil komoditas buah lokal. Bahkan, pihak desa adat pun kini sudah mulai melakukan penjajakan menggandeng pengusaha lokal ataupun eksportir termasuk BUMDES.
Bendesa Adat Gempinis, I Ketut Budiarta menyampaikan, selain pertanian lahan basah, desa adat Gempinis juga memiliki potensi komoditi buah lokal yang menjadi andalan selama ini. Seperti durian, coklat, manggis dan yang baru akan dikembangkan yakni alpukat.
Keunggulan lainnya, komoditas tersebut secara bertahap telah diperlakukan secara organik. Tentunya untuk bisa memberikan nilai plus pada hasil komoditasnya ke depan.
Begitupun untuk kawasan pengembangan, juga telah dilakukan pemetaan agar perlakuan bisa dilakukan lebih maksimal. Misalnya saja, satu kawasan kampung khusus untuk komoditas durian yang kini disebut dengan julukan kampung durian, begitupun juga untuk coklat, manggis dan alpukat.
“Konsepnya pelan tapi pasti, secara bertahap kita buat dulu kawasan sesuai dengan potensi komoditi yang ada, sehingga dalam hal pengembangan yang dilakukan oleh petani bisa lebih terfokus dan maksimal, apalagi bertahap diarahkan ke organic. Saat ini baru perlahan sudah mulai ada kampung durian, dan ini akan terus berproses,” terangnya, Kamis (28/7).
Lanjut diterangkan Budiarta, dengan membantu menjembatani petani dengan pengusaha tentunya akan ada jamina pasti baik itu terkait harga dan peyerapa hasil komoditi. Tentunya petani juga akan lebih termotivasi lagi untuk bisa tetap mempertahankan kualitas atau hasil mutu panen sesuai denga kontrak kerjasama yang dilakukan.
Begitupun tidak hanya di wilayah Desa Adat Gempinis saja, ke depan jika pengembangan ekonomi ini berhasil tentunya akan diketoktularkan ke desa desa penyading yang memiliki komoditas buah unggulan, seperti salak.
“Saat ini masih terus kita lakuka penjajakan pada para pengusaha, kalau sudah deal diharapkan panen tahun depan sudah mulai kontrak, sehingga petani ke depan bisa lebih sumringah. Karena kami desa adat sifatnya menjembatani para petani dengan pegusaha khususnya agar petani mendapat harga jual yang stabil, tidak anjlok saat panen raya,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)
Credit: Source link