Pejalan kaki memakai masker untuk menghindari virus corona ketika kota-kota Iran (Foto: IRNA)
Jakarta, Jurnas.com – Pemerintah Teheran mendesak Amerika Serikat untuk membebaskan warga Iran yang ditahan di penjara AS karena masalah terkait sanksi karena kekhawatiran tentang epidemi virus corona.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Iran dari coronavirus naik menjadi 2.378 pada hari Jumat, melonjak 144. Iran adalah salah satu negara yang paling terpukul di dunia.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menuduh Amerika Serikat menahan sejumlah orang Iran di penjara dan mengatakan bahwa dalam keadaan mereka harus dibebaskan.
“AS bahkan menolak cuti medis – di tengah # covid19 – untuk pria tak bersalah yang dipenjara di fasilitas mengerikan. Lepaskan orang-orang kita, ”katanya di Twitter dilansir Middleeast, Sabtu (28/03).
Zarif juga merujuk pada laporan surat kabar The Guardian tentang Dr Sirous Asgari, seorang profesor sains, yang katanya masih ditahan di fasilitas yang ramai setelah dibebaskan pada November atas tuduhan federal AS atas pencurian rahasia dagang.
“AS telah menyandera beberapa ilmuwan Iran – tanpa tuduhan atau atas tuduhan sanksi palsu & tidak membebaskan mereka; bahkan ketika pengadilan sendiri menolak tuduhan absurd, ”kata Zarif.
Pada hari Kamis, Amerika Serikat memasukkan daftar hitam lima perusahaan yang berbasis di Iran dan Irak serta 15 orang yang dituduh mendukung kelompok-kelompok teroris, sanksi putaran ketiga terhadap target-target Iran dalam dua minggu terakhir bahkan ketika Teheran memerangi wabah koronavirus.
Pasokan kemanusiaan dibebaskan dari sanksi yang diberlakukan kembali oleh Washington terhadap Teheran setelah Presiden AS Donald Trump meninggalkan perjanjian internasional 2015 yang membatasi program nuklir Iran.
Namun, sanksi AS yang lebih luas menghalangi banyak perusahaan dari perdagangan kemanusiaan dengan Iran.
TAGS : Warga Iran Amerika Serikat Virus Corona
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/69642/Di-Tengah-Corona-AS-Didesak-Bebaskan-Warga-Iran/