Di Tengah Turunnya Kasus Baru, Tambahan Korban Jiwa Nasional Capai Rekor

by

in
Foto udara warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7). Berdasarkan data Worldometer, Indonesia resmi masuk empat besar kasus aktif COVID-19 terbanyak di seluruh dunia. Pada Kamis (15/7/2021) kasus aktif di Indonesia mencapai 480.199 kasus, melampaui Rusia yang tercatat 457.250 kasus, Indonesia juga jauh melampaui India yang tercatat 432.011 kasus. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Senin (19/7), tambahan kasus nasional mengalami penurunan dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 44.721. Bahkan sudah tiga hari terakhir ini, jumlah kasus baru terus menurun.

Sayang, jumlah korban jiwa pada hari ini mencapai rekor baru, di atas 1.300 orang. Ini, sudah ketiga kalinya korban jiwa mengalami rekor tertinggi sejak PPKM Darurat Jawa-Bali diberlakukan. Dua rekor sebelumnya pada Rabu (7/7) sebanyak 1.040 jiwa dan Jumat (16/7) mencapai 1.205 jiwa.

Sementara itu, tambahan pasien sembuh meningkat signifikan. Jumlahnya mencapai 29 ribuan orang.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi penambahan 34.257 orang. Kumulatifnya menjadi 2.911.733 orang.

Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 32.217 orang. Total pasien sembuh menjadi 2.293.875 orang.

Korban jiwa tercatat 1.338 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 74.920 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 542.938 orang. Suspek sebanyak 269.455 orang.

Antusias Publik

Di tengah peningkatan kasus yang masih signifikan per harinya, warga yang tervaksinasi juga mengalami kenaikan. Bahkan, dari data KPCPEN, menunjukkan sudah 41 juta orang yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 16 juta orang yang sudah mendapatkan dua dosis.

Fakta tersebut merupakan kabar baik, karena
menunjukkan meningkatnya antusias publik mengikuti program vaksinasi. Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN, Arya Sinulingga mengatakan jika melihat
data, jumlah penambahan orang yang divaksinasi dalam tiga minggu belakangan
ini antara 800 ribu hingga 1,1 juta orang per hari. “Pada 27 Juni, tercatat 13% dari
sasaran vaksinasi yang sudah divaksin dosis pertama. Pada 18 Juli, tercatat
sudah 20 persen dari sasaran yang sudah divaksin dosis pertama. Dalam tiga minggu
terjadi peningkatan 7 persen, itu angka yang besar,” jelas Arya.

Arya juga menambahkan dengan semakin cepat dan banyak orang yang divaksinasi
akan semakin banyak orang yang berkurang risiko sakit berat jika terinfeksi
COVID-19. “Saya ingatkan, segeralah vaksinasi, karena vaksin dapat meningkatkan
kekebalan tubuh kita dan akan mengurangi risiko sakit berat jika kita tertular virus
corona,” tambah Arya.

Kemudian, Arya juga mengatakan, sudah 57 juta dosis vaksin yang disuntikkan ke
masyarakat dan terbukti aman. “Jangan ragu untuk vaksin, hingga saat ini belum
ada efek samping berat yang ditemukan oleh Komnas Kipi,” ujarnya.

Credit: Source link