Priti Patel (Foto: Sky News)
Jakarta – Menteri kabinet Priti Patel telah meminta maaf lantaran tak memberi tahu Perdana Menteri Inggris, Theresa May atau Boris Johnson atas pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Saat melakukan perjalanan liburan bersama keluarga selama 12 hari di Israel Agustus lalu, Patel diam-diam bertemu dengan Benyamin. Padahal sebelumnya tak ada pemberitahuan dari Patel kepada pemerintah Inggris atas kunjungan tersebut.
Atas tindakannya tersebut, Patel dianggap telah melanggar peraturan menteri dan menyesatkan masyarakat Inggris. Namun juru bicara PM Inggris menegaskan bahwa Patel telah memberikan rincian lengkap secara terbuka dan transpara tentang setiap orang yang ditemuinya di negara tersebut.
“Yang penting disini ialah tidak adanya indikasi kepentingan Inggris yang rusak atau terpengaruh oleh pertemuan yang terjadi. Dan sekretaris negara itu juga telah meminta maaf atas apa yang sudah diperbuatnya,” ujar juru bicara PM Inggris, sebagaimana dilansir pada Sky News.
Menanggapi hal tersebut, Theresa May memerintahkan Patel untuk mengajukan permintaan maaf dan memberikan penjelasan secara lengkap serta menyebutkan siapa saja yang ditemuinya.
Melalui sebuah pernyataan, Patel menuliskan permintaan maaf kepada Pemrintah Inggris atas tindakan yang dilakukannya.
“Musim panas ini saya liburan ke Israel bersama keluarga dengan biaya sendiri. Namun saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan sejumlah orang dan organisaasi. Saya telah memberikan daftar orang-orang yang saya temui disana,”tulis Patel.
“Saya minta maaf untuk itu dan sekali lagi saya mohon maaf untuk itu,” tambahnya.
Namun sejumlah anggota parlemen mengecam tindakan Patel, yang dinilai telah menginjak-nginjak kode etik kementerian. Sekretaris Internasional, Kate Osamor menyarankan agar Patel harus berhenti dari jabatannya.
Melalui akun twitternya, anggota parlemen buruh meminta agar Patel mengundurkan diri dari jabatannya atau akan dilakukan penyelidikan.
“Priti Patel melanggar Kode Menteri. Jika dia tidak mengundurkan diri, May harus memulai penyelidikan,” twittnya.
TAGS : Priti Petel Inggris Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin