Dampak ledakan di Beirut, Lebanon (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com – Pasca ledakan besar yang menghancurleburkan pelabuhan Kota Beirut, pemerintah Lebanon menyebut peristiwa tersebut diakibatkan oleh amonium nitrat yang disimpan terlalu lama.
Apa itu amonium nitrat?
Dikutip dari CNN pada Kamis (6/8), amonium nitrat adalah bahan kimia industri yang biasanya digunakan sebagai pupuk pertanian, dan bahan peledak untuk penambangan.
Bahan kimia itu juga kerap digunakan oleh para teroris saat beraksi, antara lain Bom Oklahoma 1995, Bom Bali 2020, dan teroris kanan-jauh Norwegia Anders Behring Breivik dalam penembakan dan serangan bom 2011 silam.
Dalam hal ini, menurut pejabat Lebanon, sekitar 2.750 metrik ton amonium nitrat ditimbun di gudang pelabuhan Beirut, yang berjarak hanya beberapa menit dari distrik perbelanjaan dan kehidupan malam, pasca benda itu disita pada 2014 lalu.
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan, amonium nitrat itu telah disimpan selama enam tahun terakhir “tanpa langkah pencegahan”, dan menjanjikan penyelidikan.
“Amonium nitrat relatif aman dengan sendirinya, meskipun merupakan oksidan yang kuat, tetapi sangat berbahaya bila terkontaminasi oleh segala jenis bahan bakar, seperti minyak atau bahan organik, bahkan hanya dalam beberapa persen,” terang Roger W. Read, Honorary Associate Professor di Fakultas Kimia Universitas New South Wales kepada Science Media Center.
“Dengan adanya panas, campuran seperti itu dapat dengan mudah menyebabkan hasil yang menghancurkan,” tambah Read.
Amonium nitrat tidak mudah terbakar dengan sendirinya, kata Profesor Stewart Walker dari sekolah Kimia Forensik, Lingkungan dan Analitik Universitas Flinders Adelaide, Australia kepada CNN.
“Dalam hal ini, tampaknya ada kebakaran dan kebakaran itu telah menyebabkan amonium nitrat yang telah ditimbun terbakar, dan ketika berada di ruang terbatas, ia melepaskan banyak gas panas,” tutur Walker.
“Karena gas mengambil volume lebih tinggi dari padatan, ada penumpukan tekanan dan karena panas yang dilepaskan, gas panas lebih tinggi volumenya, sehingga Anda sampai pada titik tiba-tiba meledak dan akan melepaskan tekanan itu dalam gelombang kejut,” sambung dia.
Dalam cuplikan video ledakan pada Selasa (4/8) sore, tampak api menimbulkan awan abu-abu putih. Kemudian saat terjadi ledakan besar, muncul asap merah-oranye-coklat dan `awan jamur` putih besar, yang merupakan bagian dari gelombang kejut, menurut Walker.
Asap merah-oranye-coklat, lanjut Walker, adalah karakteristik dari nitro oksida, gas beracun yang dilepaskan dari amonium nitrat.
TAGS : Ledakan Beirut Lebanon Amonium Nitrat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/76532/Diduga-Biang-Ledakan-Beirut-Ini-Penjelasan-Soal-Amonium-Nitrat/