Dilema Anak Makin Lengket dengan Gadget

indopos.co.id -Tidak bisa dipungkiri, kehidupan generasi alpha sekarang begitu akrab dengan teknologi digital. Ditambah dengan adanya Pandemi COVID-19, dimana pembelajaran dilakukan secara online. Maka itu, kehadira ponsel makin lekat dengan dunia anak. Pada 2011 lalu, penelitian menunjukkan 52 persen anak usia 0-8 tahun sudah memiliki akses terhadap gadget dan angka ini meningkat di  2013 sebanyak 23 persen.

”Hindari penggunaan screen time untuk anak berusia dibawah 2 tahun dan batasi penggunaan screen time tidak lebih dari 2 jam sehari untuk anak berusia lebih dari 2 tahun. Gunakan waktu tersebut untuk membaca, bermain, dan bereksplorasi di luar rumah, sehingga tumbuh kembang anak tetap optimal.” kata dokter Spesialis Anak dr Vicka Farah Diba Msc SpA, baru-baru ini.

Analis sosial-cum-demograf asal Australia Mark McCrindle juga mengakui hal ini. Mark dalam penelitiannya menemukan fakta bahwa anakanak yang lahir di atas 2010 adalah generasi yang paling melek dan tidak bisa dipisahkan dengan teknologi.

Berkat penguasaannya akan teknologi itu jugalah, generasi alpha nantinya diperkirakan akan menjadi generasi yang paling maju, sejahtera, dan terdidik. Mendengar hasil analisa di atas, bisa dipastikan tak sedikit orang tua yang mengalami dilema.

Pasalnya, untuk memiliki daya saing di masa depan, maka pengenalan digital teknologi pada generasi alpha mau tidak mau harus dilakukan sejak dini. Namun, di sisi lain orang tua juga menyadari, ada banyak dampak negatif bila anak dikenalkan dengan teknologi digital, apalagi jika tanpa pengawasan. Di antaranya, bisa membuat anak kecanduan gadget hingga menjadikannya tumbuh menjadi pribadi yang anti sosial.

Sehubungan dengan hal tersebut, Peybel SN, selaku Project Manager Geniora mengatakan, pihaknya sungguh memahami dan peduli akan kekhawatiran serta dilema yang dihadapi orang tua. Sehubungan dengan pengenalan teknologi, khususnya penggunaan gadget pada anak.

Maka itu, pihaknya meluncurkan Geniora Phone, sebuah smartphone khusus untuk anak yang dilengkapi dengan fitur penemanan orang tua di dalamnya. Lewat Geniora Phone, orangtua bisa memfasilitasi anak menghadapi dunia digital sembari terus mendampingi dan mengawasi tanpa membuat anak tertekan.

”Dengan kata lain, kini tak perlu ada lagi ‘drama’ penyitaan smartphone jika anak susah membagi waktu saat bermain gadget. Sebab, orangtua bisa mengatur Geniora Phone anak sepenuhnya lewat smartphone jenis apapun yang dimilikinya,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Geniora Phone tipe Gen-1 pada dasarnya merupakan android smartphone entry level yang sudah dilengkapi dengan operating system Android 9.0, 5G WiFi, kamera, sidik jari, dan kelengkapan lainnya.

”Yang membedakannya, Geniora Phone Gen-1 dapat dihubungkan dengan smartphone orang tua melalui aplikasi Geniora Parent. Sehingga orang tua dapat mengawasi, membatasi, dan menginterupsi penggunaan gadget pada anak dengan menggunakan fitur-fitur parenting seperti Please Listen, Scheduler, dan Modes of Use,’’ ulasnya.

Adapun fitur Please Listen berfungsi untuk menginterupsi Geniora Phone saat anak terlalu lama bermain smartphone, hingga lupa waktu belajar, berdoa, tidur, dan lainnya. Dengan fitur ini, orang tua dapat mengingatkan anak akan kewajibannya melalui notifikasi yang akan muncul saat fitur ini diaktifkan. Apabila setelah diingatkan anak tetap menggunakan smartphone-nya, maka orang tua dapat mengunci Geniora Phone.

Di samping sistem parenting dengan menggunakan aplikasi Geniora Parent, ada pula aplikasi lain yang saat ini sedang terus dikembangkan dan ditawarkan, yaitu Geniora456.

”Geniora456 adalah aplikasi pembelajaran untuk anak kelas 4, 5, dan 6 SD, di mana materi pelajaran di dalamnya dikemas dengan cara yang menyenangkan. Belum lama ini, konten Geniora456 kami juga sempat ditayangkan oleh pihak DIKNAS dalam program BDR (Belajar dari Rumah) via TVRI lho,’’ tuntasnya. (dew)

Credit: Source link