SEMARAPURA, BALIPOST.com – Program penanganan sampah terintegrasi yang digagas Kabupaten Klungkung, terus menarik perhatian banyak pihak. Kali ini yang datang adalah Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI Asep Sasa Purnama, Sabtu (17/10).
TOSS Center Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung ini, tidak hanya berdampak terhadap lingkungan. Tetapi, juga dampak sosial dan ekonomi. Sehingga sangat layak di ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) daerah lain di Indonesia.
“Inovasi TOSS Center program Pemkab Klungkung bisa menjadi tempat percontohan buat daerah lainnya,” kata Asep Sasa Purnama, saat datang langsung ke lokasi, disampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung A.A Ngurah Kirana, Kepala Dinas P3A Gusti Agung Putra Mahajaya dan Kepala Dinas Koperasi Klungkung I Wayan Ardiasa.
Dalam kunjungan tersebut tetap mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) Pencegahan COVID-19. usai keliling mengunjungi inovasi Pemkab Klungkung itu, dia mengaku sangat mengapresiasi program yang digagas oleh Bupati Suwirta itu. Pihaknya berharap program inovasi tersebut agar terus dikembangkan. Ke depan, multiplayer effect-nya bukan hanya terhadap lingkungan saja, tetapi juga terhadap sosial dan ekonomi.
Dia juga tertegun melihat ada juga pekerja di TOSS Center Karangdadi dari penyandang disabilitas. Ini merupakan inovasi-inovasi yang sangat baik, yang dilihat secara langsung disini, karena bahkan mampu memberdayakan mereka untuk bekerja. Pihaknya juga mengaku akan menyampaikan inovasi Pemkab Klungkung ini, dalam forum-forum nasional sebagai contoh alternatif penanganan sampah di daerah, karena sudah saatnya program yang berkelanjutan bisa digenjot, mengingat manfaatnya luar biasa.
Bupati Suwirta mengatakan inovasi program TOSS ini merupakan upaya daerah didalam menangani permasalahan sampah. Ditempat ini ada beberapa kegiatan penanganan sampah. Mulai dipilah hingga pengolahan menjadi kompos, tetapi sampah yang masuk kesana adalah sampah yang benar-benar sudah dipilah dari rumah tangga. “Di Kota Klungkung saat ini masyarakat sudah sekitar 87 persen yang taat memilah sampah dari rumah,” ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta juga menambahkan penanganan sampah plastik disini sudah bekerjasama dengan APSI (Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia), khusus untuk penanganan sampah organik, menurutnya banyak sekali inovasinya. Bisa menjadi sampah kompos kiyosaki hingga kompos curah. “TOSS yang dibangun ini merupakan hasil dari inovasi Pemerintah Daerah yang sudah berhasil masuk ke TOP 40 Nasional. Mudah-mudahan dengan kunjungan bapak Dirjen, kami bisa memaksimalkan lagi program ini,” harap Bupati Suwirta.
Selain ke TOSS Center Bupati Suwirta juga mengajak dirjen ke salah satu retail yang ikut berperan memasarkan produk lokal dan UMKM di Kabupaten Klungkung, seperti beras lokal, Garam Beryodium “Uyah Kusamba” dan produk UMKM lainnya. Tidak cukup sampai di sana Bupati selanjutnya mengajak dirjen mengunjungi salah satu tempat produksi beras lokal di KUD Jaya Werdhi Takmung.
Bupati Suwirta menjelaskan program Bima Juara melalui pembelian gabah oleh KUD langsung kepada petani, dengan harga lebih mahal dari pasaran. Kemudian menjual beras lokal dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. (Bagiarta/balipost)
Credit: Source link